Why? (Tanya Rindu)

Bismillaah

Cinta ... Ada satu hal yang ingin kutanyakan pada-Mu. Mengapa benih rindu ini semakin hari semakin tumbuh. Menyembulkan taugenya yang begitu subur. Terlihat segar dan Cinta, apakah sebentar lagi ia akan menyemikan sulur-sulur indah yang bernama rindu tak bertuan?

Sesemian rindu yang aku sendiri tidak tahu, kepada siapa ia tertuju. Entah! Apakah dia, seseorang yang selama ini namanya sering menghadiri munajatku pada-Mu? Nama Suci yang selalu kutitipkan pada-Mu dalam setiap lantunan doa. Benar kah untuknya? Dia? Mengapa?

Aku hanya mengukir namanya dalam setiap lembar doa. Tiada berani menuliskanya di selembar kertas. Kaca. Pepasir di pantai. Kanvas. Sungguh, tidak berani. Aku takut! Takut akan menjadi fitnah.

Cinta ... Ampunkan hamba-Mu ini. Jika itu adalah dosa, maka aku ikhlas menghapuskan namanya. Namun, jika itu kehendak-Mu, maka aku ikhlas menyematkannya di relung hatiku. Menyelipkannya di setiap doa. Menitipkannya pada-Mu.

Wajahnya? Aku pernah melihat dari lembaran foto ... Namun, aku menepisnya setiap kali bayangannya menyinggahi benak. Aku menghapuskannya setiap kali sketsanya berkelebat dalam angan yang menerbangkan rindu. Sungguh, itu tidak mudah. Sakit sekali rasanya. Namun, Demi Engkau, aku akan berjuang dan terus berjuang untuk menahankan semua itu. Berjuang menahan rindu.

Lalu, bagaimana dengan tauge ini? Ah, semoga itu hanya karean aku sedang lemah dalam berjuang. Bismillaah, aku akan bangkit! Berjuang! Rindu, assalamu'alaykum. Ishbir ya, Rindu?

---#---

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Why? (Tanya Rindu)"

Posting Komentar