Bismillaah
Dik, assalamu'alaykum
Apa kabar, Dik?
Mas doakan selalu semoga dirimu selalu dalam naungan kasih sayang Rabb Yang Maha Cinta. Semoga selalu dibersamai-Nya dirimu dalam setiap langkah. Aamiin.
Yogyakarta mendung, Dik. Sejak sore tadi, langit menjadi kelabu dan semakin ke sini, semakin gelap. Penghujung September, biasanya sudah mulai hujan, Dik. Dirimu ingat? Musim penghujan namanya. Tapi ya, semua ada dalam kekuasaan Allaah, Dik. Kapan Allaah akan mendatangkan musim penghujan dan kapan Allaah akan mendatangkan musim kemarau. Termasuk, musim bediding. Hanya Allaah Yang Berkuasa mengatur pergantiannya. Semoga, senantiasa dilimpahkan keberkahan. Aamiin.
Bagaimana dengan sekolahmu, Dik? Semoga selalu dimudahkan. Sudah semester tiga ya, sekarang? Hati-hati, Dik. Jaga dirimu baik-baik. Utamakan kesehatan dan keselamatan. Mas tahu, dirimu paling tidak bisa diam. Masih seperti itu kah? Maksud Mas, masih terlalu aktif kah? Hehe. Mas jadi geli sendiri mengingatmu, Dik.
Akhwat dengan hijab syar'I tapi berhasil mendapatkan sabuk hitam Taekwondo. Salut, Dik. Bisa membayangkan, betapa sesungguhnya dirimu itu tangguh, Dik. Oh iya, jadi ingat tentang ini, dirimu sudah tidak cengeng lagi kan, Dik? Hehe. Masa pendekar kok cengeng? Hehe. Maaf, Dik. Bercanda.
Dirimu tahu, Dik? Mas sedang memandangi langit gelap. Perlahan memudar, dan lihatlah, Dik. Langit mulai cerah. Perlahan, mega putih menyapu wajah gelapnya. Ah, aku jadi deg-degan, Dik. Boleh menuliskan ini?
Mas melihat awan putih di wajahmu.
Maaf, Dik. Sejujurnya, Mas sedang memandangi fotomu dan langit. Ketika Mas melihaat wajah langit menjadi cerah, Mas sandingkan dengan fotomu. Sama cerahnya. Indah.
Ma syaa Allaah, Dik. Semoga Allaah selalu menjaga. Cukup dulu ya, Dik? Nanti malah tidak baik kalau terlalu berpanjang kata. Yaaa, Mas sadar, Dik. Mas langusng tak berdaya jika sudah berhubungan denganmu. Hehe.
Salam untuk semua ya, Dik? Mas tunggu balasanmu dan assalamu'alaykum, Dik.
Mas
Di Yogyakarta
Belum ada tanggapan untuk "Awan Putih Di Wajahmu"
Posting Komentar