Serial: Jannah Family

jannah-family.jpg

Bismillaah

---KLM Dan Air Mata Pengantin---

Bandara menjelma ruang hampa yang begitu luas. Sunyi. Sepi. Seolah, hanya dua orang yang menghuninya. Tsun dan Puri. Langkah kaki puluhan orang yang tergesa-gesa, derit roda-roda koper, perbincangan, tangis melengking anak-anak dan bayi, suara-suara pengumuman dari petugas, semua itu menjelma desingan angin di tengah malam. Tsun dan Puri, berpelukan di Gate 11.

Tempat, dimana mereka akan melepaskan pelukan satu sama lain. Saling melambaikan tangan haru. Saling menggulirkan kecupan mesra di udara. Saling melantunkan doa. Dan satu lagi, saling meyakinkan dan meneguhkan, bahwa rentang jarak dan waktu tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap kesucian cinta mereka. Tidak akan menyentuh sedikit pun kesejatian cinta. Mereka, kini saling membisikkan, "I love you, Fillaah," dengan air mata melelehi pipi.

Tsun mengusap perut Puri perlahan. Lalu, dengan kesakralan tingkat tinggi, berlutut di hadapan Puri. Diciuminya perut Puri sepenuh cinta. Sekuat hati, jiwa dan raga. Kini air mata keharuan tak sanggup lagi ditahannya. Ia, melinang. Membasahi gamis puri. Menembus serat kainnya dan dirasakan oleh Puri air mata itu kini membasahi perutnya. Puri mengusap rambut Tsun lembut. Gemetar jemarinya, menahan haru.

"Assalamu'alaykum, Sayang. Allaah mencintaimu dan Ummi. Allaah menjaga kalian. Abi sayang kamu, Sayang. Abi sayang Ummi." Ucap Tsun terbata, di sela isak tangisnya.

Tiba-tiba, suara petugas bandara membuyarkan romansa yang tergelar nyata itu. Puri harus segera masuk ke pesawat yang akan menerbangkannya ke Belanda. KLM Royal Dutch.

"Mas ...,"

"Dik,"

Tak ada lagi kata yang terucap, selain salam dan tatapan mata yang sulit untuk diterjemahkan dengan kata-kata. Sunyi. Sepi. Tsun mendekap Puri sekali lagi. Hangat. Erat.

Yaa Rabb, mohon, jagalah istri dan bayi yang Engkau tanamkan dalam rahimnya. Benih cinta kami. Lindungilah mereka Yaa Rabb, karena Engkaulah Yang Maha Melindungi. Aku menyayangi mereka, Rabb dan aku mengerti cinta-Mu, kasih sayang-Mu, jauh lebih besar. Maha Besar Engkau, Rabb.

Begitulah, hati Tsun berbisik. Raganya lemas, memandangi pesawat itu perlahan bergerak, bergerak dan perlahan meninggi ....

---#---

Postingan terkait:

6 Tanggapan untuk "Serial: Jannah Family"

  1. Keren,membuat pembacanya ikut dalam suasana yg mengharukan,hehehe
    Semoga kisah yg ditulis sakura sizouka tidak terjadi dalam kehidupan aku,aamiin
    Hehehehe

    BalasHapus
  2. Allaahu Akbar ....@Raysaka,

    Kenapa, Kak?

    Eeeh, aamiin, deh. :)

    BalasHapus
  3. Tidak apa-apa sakura sizouka,cuma tidak mau saja
    Aamiin

    BalasHapus
  4. @Raysaka,
    Oooh, oke, Kak :)

    Haha. Hayyyooo, Kakak takut ya, berjauhan sama istrinya? Hihi

    BalasHapus
  5. Hehehehe iya sakura sizouka,takut berjauhan sama istri aku,apalagi kl istri aku lg hamil kayak yg ditulis sakura sizouka itu,pokok nya ngk mau banget lah,hehehehe

    BalasHapus