Serial: Miss Jannah

step-by-step.jpg

Bismillaah

---Duta Bahasa Inggris---

Kelas menjadi ribut. Seperti suasana Pasar Patuk di pagi hari. Semua orang bersuara. Ada yang ber-huuu, huuuu! Ada yang meneriakkan nama jagoannya, "Agnes, Agnes!" Ada yang meneriakkan namaku, ini lebih banyak. Mirip suara koor, "Noharaaa, Noharaaa!" Haduuuh, subhanallaah. Lapar kupingku. Eeeh, tepar. Eeeh, apa pun itu. Rasanya ingin segera pulang. Aku tidak suka crowded!

Bagiku, menjadi duta atau tidak, itu tidak masalah. Toh, Mama dan Papa tidak pernah memaksaku untuk menjadi Anak Hebat. Mama dan Papa hanya menginginkanku untuk menjadi Anak Shalihah saja. Sungguhan loooh. Jadi, pleaaaseee pulangkan aku. Aku lapaaar. Haaausss. Dan yang jelas, aku tidak suka keributaaan!

"Jadi, Duta Bahasa Inggris kita adalah Nohara. Silakan, Nohara. Sampaikan orasimu di depan!" Suara Bu Anis mendominasi keributan. Eeeh, whaaat? Aku? Nohara? Beneran aku yang kepilih? Hikaaa. Itu sih tidak keren!

Wajar kan, kalau Bahasa Inggris-ku bagus? Aku kan Indoland. Kenapa juga sih harus aku yang kepilih? Memalukan! Lagian, Bahasa Inggris itu kan Bahasa Ibu-ku. Ini sih, duta yang memalukan! Aku, maunya jadi duta yang wooow.smart.joss gitu loooh. Bukan yang begini.

Eh, aku kenapa sih? Kok marah-marah begini? Ini kelas kenapa? Kenapa tiba-tiba hening?

Puline meyikutku. Aaauuu!

"No, maju sana! Jangan keder dong!" Selorohnya setengah berbisik. What? Malu? Keder? Siapa juga yang keder. Hoaaam, tepatnya, aku tidak mau!

"Tapi, Bu. Nohara ....,"

"Kenapa, Nohara? Oh, Ibu mengerti. Jadi, begini anak-anak. Ibu memutuskan untuk mimilih Nohara sebagai Duta Bahasa Inggris, bukan karena Nohara pandai berbahasa Inggris saja. Tetapi, karena Nohara juga cerdas, memiliki keberanian dan public speaking yang bagus. Kalianmengerti?" Ucap Bu Anis tegas dan bijak.

Marahku hilang. Lenyap! Oh, jadi begitu? Kalau begitu sih, O.K (banget) dan Mama, Papa juga pasti mendukung.

---#---

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Serial: Miss Jannah"

Posting Komentar