Serial: Jannah Familiy

jannah-family.jpg

Bismillaah

---Mahar Cinta---

Tsun terpana dan terpesona. Bukan pada keanggunan wajah Puri semata. Bukan pula pada kekayaan orang tuanya. Tetapi, pada pancaran cahaya iman pada diri Puri. Terlebih, saat Puri meminta mahar yang sungguh di luar dugaan Tsun dan semua yang hadir.

"Puri mau satu rupiah sebagai Mahar Cinta," ucapnya lembut namun tegas. Mantap.

"Satu rupiah? Mungkin ada yang lain?" Tanya Tsun santun.

"Tidak, Mas. Satu rupiah itu saja. Ummm, kalau boleh meminta yang lain. Puri mau meminta Surah Al-Mulk, Al-Ar-Rahmaan dan Al-Waqi'ah," Puri menimpali. Kali ini, nada suaranya semakin tegas dan mantap.

Tsun terpaku di tempat duduknya. Sofa empuk yang membuai-buainya. "In syaa Allaah," ucapnya. "Saya kira, sudah cukup waktu saya untuk melihat Dik Puri. Terima kasih," tambahnya dan segera setelah itu, dirangkulnya Bapak yang duduk di sofa sebelah. Rangkulan sayang.

Yaa Allaah. Sungguh, betapa ia, Bidadari Surga yang tidak menyusahkanku. Bahkan, untuk mahar pun, ia meminta yang sangat sederhana. Namun, aku percaya di balik itu semua ada makna indah yang menjadi filosofinya. Bismillaah.

Terlantun merdu rasa syukur dari palung hatinya. Rasa syukur yang begitu bening dan mendalam. Semua langkahnya selalu mendapat kemudahan dan kekuatan dari Allaah Ta'ala. Terbayang, betapa pekan depan adalah masa terindah dalam hidupnya. Dimana, ia akan melakukan ijab qabul dan itu artinya, halal sudah cinta mereka di hadapan Allaah. Di bibirnya tersungging senyum manis. Senyum keharuan.

---#---

Postingan terkait:

4 Tanggapan untuk "Serial: Jannah Familiy"

  1. Subhan allah,menyentuh dan sangat mulia banget karya nya

    BalasHapus
  2. @Raysaka,
    Ma syaa Allaah .. Thaaanks, Kak :)

    BalasHapus
  3. Sama-sama sakura sizuoka

    BalasHapus
  4. @Raysaka,
    :) Okeee, Kak :)

    BalasHapus