Kebun Apel & Secawan Teh

Bismillaah

Aku tergagap. Siapa itu? Di kejauhan sana, di atas jembatan kayu. Berdiri tegak, bersedekap dan memandangi air kanal? Oh, waterkip mungkin. Biasanya di akhir musim semi, air kanal menjadi lebih jernih dan bening. Pun waterkip, tingkah polahnya pasti lucu dan menggemaskan. Terlebih, jika kau menaburkan potongan roti. Oooh, betapa cericip mereka, benar-benar menampakkan kegembiraan hati.

Any way, aku seperti mengenalnya. Gaya rambutnya, warna sweaternya, dan itu, topinya. Aku kenal betul, siapa dia---sepertinya kami pernah dekat, dulu---tapi, siapa ya? Untuk memastikan apakah benar aku mengenalnya atau tidak, kulihat dengan seksama sepatunya. Oh, iya! Aku mengenalnya! Dia, Kakak Kets. Eeeh, itu bukan nama aslinya. Tapi, karena semua sepatu yang dikenakannya sepatu kets, aku memanggilnya Kakak Kets. Haha. Bahkan, kau tahu tidak? Kakak Kets juga mengenakan sepatu kets pada saat musim dingin. Serius. Apa tidak dingin? Aku pun tak tahu.

Oh, ya. Jadi, kenapa Kakak Kets ada di sini? Maksudku, Kakak Kets bersekolah di Amerika dan sepertinya ini belum saatnya liburan. Jadi, bagaimana bisa? Oooh, mungkin ....

*Bersambung*

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Kebun Apel & Secawan Teh"

Posting Komentar