Dimana, Kau Dan Aku Sepasang Dayung

sepasang-dayung.jpg

Bismillaah

Mas Shabry. Kira-kira, kenapa ya, sampai sebaik ini mengirimiku bingkisan? Apakah benar-benar menepati janjinya untuk membelikanku Love, Star Girl-nya Jerry Spinelly, dan La Tahzan-nya Dr. 'Aidh Al-Qorni? Whaaat? Waaah, ini sih keren. Kau pahamkan arti kata kerenku. So, mari kita tos!

Eh, tapi, seharusnya aku membukanya sekarang apa nanti ya? Sama Mama maksudku. Takutnya, melanggar aturan Mama yang kedua: Membuka kiriman dari orang yang tak dikenal.

Eeeh, tapi kan, aku kenal. Mas Shabry kan bukan orang asing, dan Mbak Wit yang menerimanya kan? Yippieee, rizki anak shalihah. Hehe. Dibuka sekarang saja, right?

Kuakhiri kebimbanganku. Dengan perasaan bahagia dan debaran halus namun begitu dalam didada, kubuka bingkisan itu dan sampai di sini, aku rasanya mati! Eeeh, maksudku, Mbak Wit mengetuk pintu kamarku dan mengatakan, Tante Ratna---sahabat dekatnya Mama---datang menjemput. Eeeh, iyaaa, lupa! Tadi kan, Mbak Wit sudah bilang, aku ada Kelas Membatik sore ini. Eh, ini sudah sore ya? Sungguhan? Duuuh, mengapa terlalu cepat datangnya? Tadi itu masih tengah hari kan? Waktu aku selesai Home Schooling maksudku. Hemmm. Tidak penting lagi memikirkannya. Sekarang, aku hanya harus berangkat.

Tapi, heiii, bagaimana dengan bingkisan ini? Aku masih belum melihatnya. Duuuh, ini hatiku kenapa sih, koprol begini. Panas dingin, rasanya. Terlebih saat jemariku mulai membuka kardus bercorak red roses, oooh, melesat menembus batas radar! Apa sih isinya?

"Ndoro Putri?" Suara Mbak Wit. "Nuwun sewu, ditunggu Bu Ratna di bawah," tambahnya. Aku yakin, deh. Mbak Wit masih berdiri membungkuk di depan pintu. Heran, kenapa sih, Mama memberlakukan sopan santun yang over begitu padanya? Tidak kategoriku (banget) deh!

"Oookeee, Mbak. Sebentar, baru pakek kerudung," aku menimpali dan segera menutup mulutku dengan geram. What? Memakai kerudung? Astaghfirullahaladhiim. Mudah sekali aku ini berdusta? Bukannya aku sedang deg-deg sar memandangi bingkisan dari Mas Shabry dan jantungku rasanya merosot sampai ke lutut ....

---#---

Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "Dimana, Kau Dan Aku Sepasang Dayung"

  1. nyimak aja mbak,di tunggu kunjungan baliknya

    BalasHapus
  2. @Nur Said,
    Terima kasih, :)

    In syaa Allaah

    BalasHapus