Satu Menit Saja, Please

Bismillaah

Salju,

Kau ingat dia? Kakak Baik Hati. Hikaaa kuadrat X 4444. Dia sudah mau terbang. Eh. Maksudku, Sabtu malam besok itu, dia sudah harus berangkat. Ke Alaska. Duh, maaf, aku jadi error. Trouble!

Kaget sekali, mendengar kabar ini. Daaan, lebih kaget lagi, sekarang ini hari Kamis. So, lusa dia sudah berangkat! Bayangkan saja, Salju. Dalam jadwal yang padat merayap seperti ini, bagaimana bisa aku memberikan kado untuknya? Nanti sore, aku sudah terikat kontrak sama Enam Shalihah. Mau tasmi' dan mengerjakan Majalah Dinding. Terus, malamnya, sudah ada janji sama Jessyca mau memenej SAKURA & TULIP. Setelah itu, bobok. Bangun, sudah malaaam dan harus muraja'ah. Full! Pojok mentok, tidak bisa berkutik.

Besok seharian ada homeroom, presentasi dan survey tempat seminar. Hikaaa. Jadi pingin nangis. Boleh? Really I wanna cry. For a minute. Satu menit saja.

Oooh, Kakak Baik Hati. Serius nih, sediiih. Hikaaa. Kenapa sih, harus secepat ini? Sabtunya itu, sudah ada empat jadwal. Ini, karena aku harus mengejar semua ketinggalan kemarin. Harusnya, di Sabtu Normal, aku free dan bisa pergi ke Koopermolen atau Hemma untuk mencari kado. Tapi ini? Hikaaa. Hikaaa. Hikaaa.

Lemas! Ada ide, Salju?

Bagaimana kalau story?

Poem?

Poetry?

And then, ditulis di note book dan minta tolong Ovy mengantarkan ....

*brilliant*

Alhamdulillaah

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Satu Menit Saja, Please"

Posting Komentar