Serial: Miss Jannah

Bismillaah

---Akhwat Itu Super Girl---

Kudengar sesuatu. Suara beberapa orang laki-laki berbisik-bisik, dan langkah kaki mengendap. Itu, di sana. Di balik pagar tanaman merambat. Dua setengah meter jaraknya dari tempatku berada. Dalam hitungan kurang dari dua menit, mereka akan menyerangku. Amankan Pauline. Batin Nohara dan segera meminta Pauline untuk berlari menuju kelas. Nohara mengamati sekitar. Pemetaan alam namanya. Itu pelajaran nomer satu di ilmu bela dirinya.

Hemmm, saatnya menggunakan kepekaan diri. Pertajam indra pemberian Allaah. Untuk kemanfaatan diri dan sekitar, dimulakan dengan Bismillaah dan disudahi dengan Alhamdulillaah.

"Hiyyyaaat ...! Des, jeduuug! Des, des, des!" Pukulan dan tendangan Nohara tepat sasaran. Yanto, Beny dan Kadapi tumbang. Bergeletakan di pelataran parkir. Sekolah memang masih sepi. Tapi, Nohara yakin, CCTV akan bekerja dengan baik. Dia tidak bersalah, hanya membela diri. Tiga teman sekelasnya yang super usil itu meringis kesakitan.

Yanto luka di bagian bibirnya. Darah mengalir, segar menetesi seragamnya. Beny memar di bagian pipi kanannya, sementara Kadapi babak belur karena sempat melawan tiga kali jadi lebih banyak kena pukulan Nohara.

Hitungan yang tepat! Petugas keamanan dan Bu Anis mendekat. Mereka terlihat sangat panik. "Nohara, apa yang terjadi?" Panik, Bu Anis memperhatikan Nohara, barangkali ada yang terluka.

"Mereka menyerang Nohara duluan, Bu. Maaf," ucapnya santun. Digendongnya kembali tas punggungnya dan berjalan menuju kelas. Bu Anis yang memintanya segera masuk kelas. Sementara Yanto, Beny dan Kadapi langsung diamankan di ruang Bimbingan & Konseling.

"Alhamdulillaah. Terima kasih, Rabb. Tolong sadarkan mereka." Bisiknya dalam doa yang syahdu.

---#---

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Serial: Miss Jannah"

Posting Komentar