Karena Kita Bukan Batu

Bismillaah

Hatiku sedih. Sungguh! Mengapa kalian malah sibuk bermaksiat? Memanfaatkan media sosial untuk menyemarakkan kemungkaran? Menggunakan alat komunikasi untuk menegakkan kebathilan?

Innalillaahi wainna ilaihi raji'uun. Mau kita bawa ke mana Islam? Mau kita jadikan apa Islam? Mau kita bagaimanakan Islam?

Ingat, Allaah sudah memberikan indahnya nikmat Islam kepada kita. Jadi, tolong jangan pernah menyia-nyiakannya! Atau silakan saja berbuat seperti itu dan kalian akan menyesal. Merugi. Selama-lamanya.

Bagaimana ukhuwah akan terjaga, jika kita saling menjatuhkan?

Bagimana ukhuwah akan terrekat, jika kita saling merusak?

Bagaimana ukhuwah akan kokoh, jika kita saling menghancurkan?

Bagaimana Islam akan semakin tegak, jika kita justru saling mengkhianati?

Menyakiti

Melukai

Mendustai

Mengingkari

Sehingga yang ada, kita justru sibuk dengan diri kita sendiri. Sibuk menambal kerusakan-kerusakan yang ada di dalam diri kita sendiri. Sibuk mengobati luka-luka hati. Ah, apa tidak sayang? Waktu kita habis hanya untuk itu?

Sementara waktu terus berlalu. Sementara "musuh-musuh" Islam semakin gencar menyerbu!

Saudaraku, karena kita bukan batu, maka mari kembali kepada fitrah! Kita perjuangkan syi'ar Islam dengan kekuatan ukhuwah dan kekuatan cinta.

Allaahu Akbar.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Karena Kita Bukan Batu"

Posting Komentar