Tentang TULIP

heart-on-snow.jpg

Bismillaah

TULIP Study Club. Ini, Study Club kedua yang kurilis setelah SAKURA. Menuliskannya, aku merasa sangat bahagia. Meski sekarang aku bergabung di TULIP, bukan berarti aku bisa begitu saja melupakan SAKURA. Keduanya sangat berarti bagiku. Maksudku, sama-sama sangat berarti. You know lah, Salju. Ibarat tanaman, aku yang menanamnya.

Jadi, SAKURA kurilis saat semester I. Waktu itu, teman-teman mengamanahiku untuk menjadi ketuanya. Sebenarnya, aku tidak siap, karena aku merasa paling kecil di antara mereka. Usiaku, di bawah mereka, maksudku. Tapi, tidak tahu pertimbangan apa yang mereka gunakan, mereka tetap mengamanahkannya padaku. Ketua.

Menjadi ketua itu sungguh tidaklah mudah. Meski hanya mengetuai Study Club yang beranggotakan enam orang termasuk aku. You know lah, menyelaraskan enam kepala dengan isi yang berbeda-beda itu, luar biasa. Penuh warna. But, Salju, alhamdulillaah, Allaah memudahkan. Allaah menguatkan. Semua berjalan sesuai program yang sudah kami susun bersama.

Hingga, terjadilah itu. Aku sakit ... Kursi roda harus menopang tubuhku. Dan, you know, SAKURA mendepakku. Aku dikeluarkan dari sana, karena takut akan terbebani olehku. Mereka berpikir, aku akan sangat tergantung pada bantuan mereka. Fine, aku terima. Meski awalnya sangat terkejut dan sulit untuk mengerti. Sulit untuk menerima keputusan sepihak mereka. I mean, Study Club itu, aku yang merilis. Lalu, mengapa mereka bisa melakukan itu?

Stop!

Aku tidak mempermasalahkan apa-apa lagi. Waktu itu, lebih memilih untuk fokus pada kesembuhan dan kesehatan. Ya, kurasa itu pilihan yang tepat!

Akhirnya, Allaah Yang Maha Kuasa, menghadiahiku kesembuhan dan kesehatan yang bagiku sangat istimewa. Luar biasa. Aku mulai bisa bersekolah lagi. Sudah mulai terbiasa dengan kursi roda dan aku sama sekali tidak minder dengan lingkungan sekolah. Allaah menguatkan hatiku. Meneguhkan imanku. Dan itu, sesuatu yang tak bisa diukur dengan materi. Itu ... Allaahu Akbar.

Kujalani hari-hari sekolahku dengan tawakkal.

Finally, aku harus bergabung dengan Study Club yang sudah terbentuk. Bingung. Bimbang. Dan tentu saja, pemikiranku hanya satu, apakah ada yang mau menerimaku? Akhirnya, aku menemui Miss Angela. Salah seorang dosen di homeroom-ku. Miss Angela mengatakan, ada beberap anak yang belum tergabung dalam Study Club dan Beliau malah menganjurkanku untuk merilis Study Club yang baru.

Seruuu tralala, Salju!

Aku merilis TULIP. Alhamdulillaah, atas izin Allaah Yang Maha Kuasa, akhirnya terbentuklah dengan indah TULIP Study Club. Kuajak teman-teman yang belum bergabung di Study club yang lain dan hasilnya sangat membahagiakan. Kami, bersembilan. Dan itu, mahasiswi semua. Meskipun satu-satunya muslimah, tapi aku sangat bersyukur. Setidaknya, tidak ada mahasiwa di TULIP.

Alhamdulillaah, syukur yang tak terhingga dan semoga Allaah selalu menjaga. Memudahkan dan menguatkan. Aamiin.

Salju,

That's why, SAKURA dan TULIP sangat berarti bagiku.

Postingan terkait:

4 Tanggapan untuk "Tentang TULIP"

  1. Sakura dan tulip sangat berarti untukmu? apakah hal yang demikian itu adalah sebuah lambang tentang organisasi atau nama seseorang

    BalasHapus
  2. @Atep Setiawan,
    Nama Study Club, Kak :)

    BalasHapus
  3. We love you Nohara. You're the best!

    BalasHapus
  4. Thaaanks, @Giga,
    I love you too, Girls.

    Bravooo, TULIP ...!:)

    BalasHapus