Senja Dan Sepeda

senja-dan-sepeda.jpg

Bismillaah

Assalamu'alaykum, Some One in Asia. Sudah malam kah di sana? Di sini, 02:06 PM dan aku baru saja terjatuh ke dalam telaga keharuan. Sungguh! Saat adzan berkumandang di Masjid Al-Mujahidin, aku benar-benar terharu. Kau tahu? Muadzinnya seorang anak Hafidz Qur'an dari Maroko. Umurnya sebelas tahun. Bisa membayangkan? Betapa istimewanya anak itu. Di usianya yang masih kanak-kanak, Allaah sudah menggelarkan Al-Hafidz untuknya. Kau pasti akan terkagum-kagum mendengar ini. Dia, anak itu, Hafidz Qur'an 3 Juz di usianya yang ketujuh. Ma syaa Allaah.

Suaranya merdu menggema di angkasa. Seolah langit Leiden menggaungkan setiap seruan-Nya. Allaahu Akbar. Tadi itu, sekujur tubuhku merinding. Tertusuk-tusuk haru! Kita doakan yuk, semoga Allaah memberkahinya senantiasa. Aamiin.

Ummm, any way, aku menulis pesan ini untuk mengabarkan satu hal padamu. Alhamdulillaah, kondisiku semakin membaik. Terima kasih, atas doa yang kau hadiahkan untukku. Semoga Allaah pun menghadiahkan untukmu kebaikan yang barakah. Aamiin.

Sampai di sini, aku bingung harus menuliskan apa. Sebenarnya, ingin sekali menuliskan tentang Senja Dan Sepeda seperti beberapa waktu lalu. Aku membayangkan, itu indah sekali dan pasti kau senang saat membacanya. Ummm, semoga aku tidak berlebihan. Terkadang, aku terlalu yakin dengan diriku sendiri. Maafkan aku.

Senja Dan Sepeda

Termaktub aku dalam sebuah Kisah Asmara

Dimana Benih Rindu tersemai kokoh di pelataran hati

Menjejakkan Akar (Cinta) nan teguh

Terkandung dalam Rahim Bumi

Apakah kau mengerti?

Di sini, aku mengarungi sunyi

Lalu, Ruh Hati memanggili namamu, Some one in Asia

Memanggili namamu

Apakah pendengaran jiwamu tiada bisa menangkap?

Aku berteriak-teriak dengan namamu tergetar di sana

Tergenggam pita suara

Wahai, Some One in Asia

Senja telah meranum

Hingga wajahnya merona jingga

Oranye tertimpa emas

Hingga matahari menjelma trampolin mungil berbalut sutera

Dan sepedaku, bersetia di ujung sana

Jalan setapak di antara dua kanal bening Sleedorntuin

Menantiku dan (kau)

Mengendarainya ....

Leiden, 11 Oktober 2015

Begitulah, yang ingin kutuliskan untukmu, Some One in Asia. Roncean Kata Jiwa bersahaja, sejak sehari sebelum ini, sesak memenuhi ruang batinku. Semoga engkau suka. Wassalamu'alaykum. Jaga dirimu baik-baik. Saling doa ya?

Postingan terkait:

4 Tanggapan untuk "Senja Dan Sepeda"

  1. @MyWapBlogPedia,
    Kak :)

    BalasHapus
  2. Ganti pos gan bagusan Ketika Senja Memanggil namaku cuman saran,Kunbal di tunggu :D

    BalasHapus
  3. @Imam,
    Thanks, Sakura sudah nyaman dengan Senja Dan Sepeda

    :)

    BalasHapus
  4. Someone in Asia? Who is that?

    BalasHapus