Hanya Ingin Menyapa

heart-on-snow.jpg

Bismillaah,

Salju,

Sejujurnya, hanya ingin menyapa ... Some One in Asia, I mean. Apa kabarnya? Lama tidak "bersua", seolah terpisah oleh dua dunia. Eeeh, aku jadi ingat, dia pernah berseloroh; "Terpisah tiga benua," saat aku mengutarakannya. Haha. Kenyataannya memang begitu. Tapi, maksudku, apakah komunikasi kami juga harus terpisah sejauh itu? Hikaaa. Apakah itu tidak terlalu menyakitkan? Mungkin, dia perlu belajar. Belajar untuk merasakan rindu itu seperti apa. Mencicipi sakitnya, meresapi manis, asam, asin dan pahitnya yang bercampur jadi satu. Harap-harap cemas yang meremas-remas jantung. Ah, benar! Dia harus merasakan semua itu!

Dia pikir, rindu itu seringan potongan kapas. Terbang ke sana ke mari tertiup angin, lalu singgah di mana saja angin menghendakinya? Aku juga tidak tahu, seperti apa makna rindu yang ada dalam kamus hidupnya. Tapi, rasanya sangat aneh. Bahkan, dia tidak terlihat merinduiku. Kalau ini sih, bagaimana aku melihatnya, sedangkan aku di Eropa dan dia di Asia. Maksudku, sepertinya dia seatled on it. Tidak terdengar kangen, atau setidaknya mengirimiku emotikon menunggu. Semacam itulah!

Aaah, entahlah!

Sebenarnya, tadi aku hanya ingin menyapanya; "Assalamua'alaykum warrahmatullaahi wabaarakaatuh, Some One in Asia ...,"

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Hanya Ingin Menyapa"

Posting Komentar