Roncean Sajak Bebas

love-letter-for-mommy.jpg

Bismillaah

Setoples Rindu

A poetry by Sakura Sizuoka

Langit malam mengeredap seolah menyapaku dengan wajah berbinarnya

Taburan bintang itu selaksa tumpahan berlian

Berkedip-kedip redup melipur lara

Menyaput duka, membalur luka

Kian meredup langit malam

Seakan gemintang mengantuk dalam dekapan awan

Aku terkesiap!

Ini, semakin larut dan aku kian terhanyut

Hanyut oleh derasnya arus hidup

Tenggelam, tergulung, kandas

Hingga di dasaran berlumpur

Semakin aku hancur

Tiada daya melawan hantaman riak

Entahlah, ia semakin buas

Menerkamku dengan kemelut

Kalut!

Desir angin menelusupkan hawa rindu

Kuraup dan kugenggam erat

Rindu, menderu haru

Kudekap erat, kuat! Penuh hasrat!

Kua tahu?

Hanya ini yang ingin kukatakan padamu

Aku masih selalu menyimpannya dengan hatiku

Ialah, setoples rindu

Setoples rindu yang kau titipkan padaku

Dulu, di tengah malam saat hujan salju

Kau tahu?

Itu membelengguku hingga ujung waktu

Leiden, 9 Oktober 2015

Postingan terkait:

4 Tanggapan untuk "Roncean Sajak Bebas"

  1. Selaksa itu maksudnya apa gan.?

    BalasHapus
  2. Mantap! Permainan majasnya sedikit memukau naluri seniku. Lanjutkan dan tetap semangat!

    Oh ya, Leiden daerah man sob?

    BalasHapus
  3. @Mizmarul Khaq,
    Iyeees, thaaanks. :)

    Membebaskan diri, dari jeruji ....

    Sleedorntuin

    BalasHapus
  4. @Ajat De Zeus,
    Selaksa according to me is seumpama, bagaikan.

    Thanks.

    BalasHapus