Dimana, Kau Dan Aku Sepasang Dayung

sepasang-dayung.jpg

Bismillaah

Menyebalkan! Ini sih, namanya Mama memasukkan aku ke kandang harimau yang lemas karena kelaparan. Lihat deh, senyumnya (Eh, memangnya ada ya, harimau tersenyum? Semoga ada dan itu pasti tetap menyeramkan deh!), mirip seringaian harimau kan? Itu, yang sering kulihat di kebun binatang. Hiii, aku merinding. Dan mau tahu hal yang paling menyebalkan? Cowok itu seolah-olah tidak peduli! Bukannya sedikit mengerti atau bagaimana, eh malah cuek bebek mandi dikali. Tetap saja duduk manis di tempatnya dan jeleknya, melihatku dari ujung kaki sampai ujung rambut! Mengerikan ...!

"O ya, Jeng. Tenang saja, Jeng. Ini Oca sudah tenang kok. Sudah siap belajar," suara Tante Ratna di belakangku, agak jauh sih, tapi radarku kan masih jos gandos jadi aku jelas bisa mendengarnya. "Baik, Jeng. Nanti saya arahkan. Sepertinya, memang manja sekali ya, Jeng?" Suaranya lagi. Haaa? Manja sekali? Aku ini terlihat manja sekali? Ah, siapa bilang? Tante Ratna saja yang penglihatannya error? "Hahaha, ya, Jeng. Percaya sama saya. Oca pasti akan jatuh cinta makinthil-kinthil sama batik," sampai di sini, aku mati mati. Eh jangan. Pingsan aja. Eh. Jangaaan! Nanti, cowok itu lagi yang menolongku. Ah, sepertinya harus menggunakan jurus ngilang eh kabur. Apa puuun! Aku tidak mau belajar membatik. Titik!

Baru saja aku membalikkan badan, bersiap mau melarikan diri dari sanggar batik yang di mataku hutan rimba itu, eh gagal ... Tante Ratna berdiri di depanku dan tersenyum manis-manis pahit seolah aku tidak tahu apa yang disampaikannya sama Mama di telepon baru saja. Yakin, tanganku sudah geregetan pingin melayang. Kemana? Ummm, anak shalihah tidak boleh mudah marah. Bisik hatiku.

"Oca, ayo sini masuk ke kelas dan kenalkan, ini Rein yang akan mengajari kamu membatik. Mas Rein, ini Oca. Putri tunggal Ibu Sekar," Tante Ratna menggandeng tanganku setengah memaksa sih menurutku hingga kakiku berhasil masuk ke saung eh kelas. Huuuaaah, aku butuh Dora Emon!

"Rein," kata cowok yang ternyata guru membatikku. Kaget banget tidak sih? Kaku banget tidak sih? Huaaahhh. Sepertinya, Mama ingin membunuhku? Eh. Andai tahu, cowok ini tidak sopan sama Gendhuk Honey-nyaaa, apa yang akan dilakukannya? Tapi beneran kok dia siapa tadi namanya? Rain? Hujan dong? Rein, ya, Rein itu tidak sopan banget! Itu sih, kalau cuek bebek mandi di kali itu bisa dimasukkan ke dalam kategori tidak sopan.

"Oca, kenalkan dirimu," suara lembut namun tajam Tante Ratna mengejutkanku.

"Oooh. Eh. Enggg, Oca." Aku geragapan. Huaaah! Menyebalkan!

bersambung

Postingan terkait:

4 Tanggapan untuk "Dimana, Kau Dan Aku Sepasang Dayung"

  1. Wowww.keren.bgt! Wekawekaweka aq kenal lho sama Oca. Kenal jg sm Rein. Hihihi.

    BalasHapus
  2. ceritanya menarik.. aku tunggu lanjutannya no..

    BalasHapus
  3. @Alexandra,
    Hakakaka

    Alexaaa :')

    BalasHapus
  4. Iyeees, (y) (y) @sltn,

    Thanks, in syaa Allaah

    BalasHapus