So, May I ...?

heart-on-snow.jpg

Bismillaah

Rindu ini kian membongkah. Serupa Gunung Fuji yang menindih hati. Sesak napasku oleh karenanya. Degup jantungku menjelma genderang perang yang ditabuh bertalu-talu. Sungguh! Rasanya, luar biasa. Rindu.

Rindu yang tak tertafsirkan oleh kata dan bahasa. Hanya Ruh Hati yang memahaminya. Apa, bagaimana dan kepada siapa ia tertuju. Ah, rindu. Selalu saja mencipta romansa yang melahirkan air mata. Menerbitkan tawa di ufuk jiwa. Tangis dan tawa, berdekapan erat. Menahan haru dan rindu.

Keharuan akan lahirnya rindu yang suci. Kerinduan yang sangat berarti. Di sini, di Ceruk Suci. Itu, sebuah nama yang kuberikan untuk pelataran hatiku.

Apakah ini sajak atau kah ungkapan hati? Aku pun tidak tahu. Hanya ingin meroncekan kata, pelepas dahaga akan perjumpaan nyata dengannya. Ya, dengannya. Hamba Allaah di Belahan Dunia ... Allaah Yang Tahu.

Begitulah, dan aku ingin menyiramkan ini pada permukaanya. Mata Air Kerinduan.

Leiden, 11 Januari 2015

Salju,

Boleh tidak aku mengirimkan roncean kata itu untuknya? Some One in Asia. Terlalu berlebihan kah? Atau, bagaimana? Sejujurnya, aku bingung ....

Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "So, May I ...?"