Serial: Jannah Family

jannah-family.jpg

Bismillaah

---Puri Dan Dunia Belajarnya---

Sebuah poster bertuliskan PROFESOR TERMUDA DUNIA dengan warna huruf merah tulip dan warna dasar posternya merah jambu itu membuat Puri tertegun. Bagaimana tidak? Cita-cita terbesar itu dibuatnya tahun dua ribu tiga belas silam, bersama Papa di Yogyakarta. Poster itu, kontan menjadi semacam Bara Asa baginya. Ia, terus berkobar-kobar di hatinya. Membakar semangatnya hingga berap-api.

Mengikut jejak Papa? Mungkin. Tapi, Puri punya alasan spesial, mengapa ia ingin menjadi Profesor Termuda dunia. Ia, ingin menjadi Madrasah Handal untuk anak-anaknya ketika nanti menikah.

"Good, Little Angel. Papa senang sekali mendengar ini," Papa memeluknya. Air mata haru menggenang di wajah Papa. Pun Puri.

"Alhamdulillaah, Papa and please pray for Puri," ucapnya tersendat menahan haru. Lalu, keduanya saling menatap dan gelak tawa pun lahir di antara mereka.

Puri masih di sana. Duduk terpaku di kursi belajarnya memandangi poster Bara Asa-nya. Semacam kecamuk menyinggahi hatinya. Puri tidak ragu atau bagaimana. Ia hanya perlu memanajemen hidupnya sebaik mungkin, agar cita-cita terbesarnya itu tercapai.

PROFESOR TERMUDA DUNIA

Itu artinya, ia harus bisa menyelesaikan study S1-nya selama tiga tahun, dan maksimal tiga setengah tahun. Lalu, harus segera melanjutkan ke jenjang S2, dan itu harus kurang dari dua tahun. Pungkasannya, ia harus segera mengambil strata S3. Jadi, jika semua berjalan dengan lancar, pada usia dua puluh empat tahun, ia akan menyandang gelar Profesor itu. Ma syaa Allaah.

TAPI, KENYATAANNYA?

Sekarang ini, ia di semester tiga dan sedang hamil enam lima minggu. Usia rata-rata kehamilan, empat puluh dua minggu. Jadi, empat puluh minggu lagi ia akan melahirkan dan itu arinya, study harus terhenti? Beberapa saat? Dan itu, sudah di semester empat. Penelitian? Tugas akhir?

OH NOOO!

"Adakah solusi? SKS mana lagi yang bisa kuambil? Saat-saat ini, untuk bisa mendongkrak persyaratan SKS Cumlaude saat aku rehat melahirkan nanti," Puri menggumam sembari menandai beberapa Mata Kuliah yang akan diambilnya semester ini. Ia, juga akan mengambil Spring School untuk memaksimalkan diri.

EH?

"Semoga aku tidak mengalami ngidam yang berkepanjangan seperti ibu hamil muda yang lain. Cukup trimester pertama saja dan memang begitu kan, teorinya? Meskipun sekarang ini hormon kehamilan sedang bekerja dengan sangat sempurna. Jadi, aku mesti melawan mual dan menuruti muntah itu sampai puluhan kali sehari dan termasuk tiga hari ini kampus. Oooh, please, semoga Buah Hati kooperatif, smart, active dan membantuku untuk tetap prima. Aamiin," doanya mantap. Penuh keyakinan.

Triiing!

PM dari Tsun. Puri terlonjak. Memandangi layar HP-nya dengan wajah berbinar.

DIK, ASSALAMU'ALAYKUM

APA KABAR, DIK?

SUDAH DI RUMAH?

JAGA DIRI KAMU, DIK

JANGAN TERLALU LELAH

PELUK DAN CIUMKU UNTUK KALIAN

Waaah, Puri jadi tersenyum-senyum sendiri. Sejenak, semua kecamuk itu terlerai dan menjelma damai. Di-reply-nya PM Tsun itu sepenuh cinta, diselipkannya: DOAKAN YA, MAS? SURAT-SURAT KEPINDAHAN PURI BISA SEGERA SELESAI. PURI SUDAH MULAI MENGURUSNYA SENIN KEMARIN. TINGGAL MENUNGGU TRANSKRIP NILAI DAN REKOMENDASI DARI REKTOR.

Senyum manis melengkung di wajah ayunya yang pucat. Terbayang, Tsun dan dirinya sedang belajar bersama di kamar ....

---#---

Postingan terkait:

4 Tanggapan untuk "Serial: Jannah Family"

  1. Serial:jannah family,kisah yang membuat q jadi melayang-layang membayangkan kehidupan rumah tangga yang sempurna

    BalasHapus
  2. Sakura Sizuoka Posted By Admin27 Oktober 2015 pukul 13.54

    @raysaka,
    Thaaanks, Kak :)

    Sebenarnya, Jannah Family tidak ingin memaparkan tentang kesempurnaan. Tetapi, bagaimana satu orang bisa menjadi pelengkap dan penyempurna bagi orang lain. Dalam hal ini, pasangan hidupnya:)

    BalasHapus
  3. Sama-sama sakura sizouka
    Apapun itu pokoknya q jatuh cinta sama serial:jannah family

    BalasHapus
  4. Sakura Sizuoka Posted By Admin28 Oktober 2015 pukul 15.39

    Hekekeke, thanks:) @raysaka,
    Semoga, kelak menjadi novel yang diridhai Allaah. Aamiin.

    BalasHapus