Mengapa Kau Dustai Hatimu?

Bismillaah

Mengapa Kau Dustai Hatimu
A poetry by Sakura Sizuoka

Leiden masih dalam pelukan malam, langit-Nya memayungkan gemerlap berlian dan kekapas suci berarak perlahan saling menyaput berebutan menjemput fajar
Sudah pagi kah di Indonesia dan apakah matahari telah menyiramkan sinar hangatnya?
Sudi kah kiranya dirimu menyentuhkan ujung jari telunjukmu pada butiran bening embun pagi?
Pastilah ia tengah berayun-ayun mesra di pepucuk daun nan hijau meranum, oooh ... Sebentar lagi, sinar hangat mentari akan menyerapkannya pada surga kedamaian

Bagaimana dengan Yogyakarta?
Apakah wajahnya kini tengah menjingga oleh sentuhan matahari yang memercikkan hangat pada beku semalam hingga pagi menjelang, seperti yang pernah kau ceritakan dulu?
Apakah buritan padi mulai menguning dan kini menyuguhkan bentangan keemasan di bentangan persawahan?
Kau ingat, aku tahu ini dari ceritamu, cerita tentang alam pedesaan di Yogyakarta yang masih perawan dan tak terjamah oleh mesin dunia

Aku terkesima, hingga saat ini!
Sejujurnya, satu mimpi yang belum pernah bisa kubayangkan terjadinya adalah ... Bermain lumpur di sawah dan bermain air bening di sungai-sungai, menangkap ikan-ikan kecil (seperti yang pernah kau janjikan padaku?)
Menjadi hidup mimpiku itu, setelah lisanmu mengucap janji suci itu, kita akan berjalan-jalan hingga lelah menyusuri sawah, sungai dan pantai
Ya, pantai di Gunung Kidul (terutama) seperti yang beberapa kali kau gambarkan padaku akan keindahannya, pesonanya dan daya pikatnya, "Kita main pasir dan ombak," katamu waktu itu

Ah, Leiden masih terlelap damai dalam pelukan cinta-Nya!
Orang-orang masih belum terjaga untuk makan sahur ... Pun aku, meski sudaah terjaga, namun masih di sini, di sudut Lovely Kolong untuk menuliskn sajak hati ini
Untukmu! Seorang hamba Allaah yang bertaqwa yang Allaah hadirkan di kurun waktu terakhir hidupku
Ya, Kau yang selalu menyebut dirimu, Lelaki Ndeso dan Bukan Mas Gagah. Oh ya, pernah juga kau menyebut dirimu Mas Dosen!

Leiden, 12 Juli 2015

Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "Mengapa Kau Dustai Hatimu?"

  1. ЂįđάчάтϋℓℓάЂ12 Juli 2015 pukul 05.10

    SALAM KENAL

    BalasHapus
  2. @ЂįđάчάтϋℓℓάЂ,
    Salam kenal kembali
    Bismillaah

    BalasHapus