Nawala Rindu

Bismillaah

Nawala Rindu
A poetry by Sakura Sizuoka

Dear Hatimu,

Assalamu'alaykum, wahai hati seorang hamba yang kucinta karena Sang Maha Cinta menitahkanku untuk melakukannya
Apa kabarmu hari ini?
Bagaimana dengan iman dan taqwamu, apakah jauh lebih indah atau tidak?
Apakah ia jauh lebih segar atau layu?
Kumohon, jagalah ia dengan baik dan benar, sepenuh cinta, jiwa dan raga!
Karena iman dan taqwa itu jalan menuju-Nya, Cinta Hakiki kita, Kasih Sejati yang cahayanya tiada pernah padam
Aku percaya padamu!

Mau tahu, untuk apa nawala rindu ini aku kirimkan?
Untuk mendoakan kebaikan yang terbaik bagimu di hadapan Rabb, semoga selalu dijaga-Nya
Mau tahu lagi, seperti apa lukisan rindu yang mirip pegunungan dan anak-anak bukit di Gunung Kidul sana, ia lebih menjulang ke angkasa!
Menyentuh lengkungan birunya, kau tahu?

Namun begitu, kutahankan sebisa mungkin, hingga saat itu!
Saat dimana Rabbb mempertemukan dan menyatukan kita dalam ikatan halal yang diridhai-Nya
Tahan rindumu! Ikatkan cinta kita pada kokohnya iman dan taqwa pada Rabb,usah goyah!
Aku di sini, menggengam erat benih-benih cinta yang hendak kita semaikan bersama. Kelak! Di taman cinta!

Malam baru saja berlalu, wahai hatimu. Fajar hampir menyingkap langit malam, lihatlah!
Semburat jingganya menyibak angkasa nan kelam dalam pelukan malam dingin dan beku
Namun, kau harus tahu, netra ini tak jua terpejam dan ingatanku terus saja merangkaikan puzzle kenangan yang tercipta di antara kita
Hingga utuh menuturkan buncah rindu, menggelegak bak samudera menendang-nendang karang dengan debur gelombang!

Leiden, 20 Juli 2015

Postingan terkait:

1 Tanggapan untuk "Nawala Rindu"

  1. Hem, Nohara are you waking up? I read it and suspicious. Haha. I think you've to offer me a language option here.

    BalasHapus