Red Tulip,

Bismillaah

Amsterdam mulai sepi, Red Tulip Aku sudah selesai mandi dan prepare jadwal Makan malam tadi, kulalui bersama teman-teman satu grupku, Fatimah Ah-Zahra Group Rasanya ... Begitu nikmat, Red Tulip!

Di sanalah ukhuwah Di sanalah kebersamaan Di sanalah, Allaah ajarkan, itsar Itsar ... Aku terharu dan bahagia

Seperti ini kah, rasanya ketika seloyang kecil pizza menjadi bagian tujuh orang? Daaan, Red Tulip ... Rasanya, aku tak tega mengambil bagianku lebih dulu. Benar-benar tidak tega. Aku ingin, teman-teman mengambilnya, menikmatinya. Aku masih kenyang, dan bagiku, pizza itu ... Biasa. Aku, hampir setiap hari makan itu. Di rumah.

"Nohara, it's for you!" Veronica menyodorkan loyang berisi sepotong kecil pizza. Mau tahu? Selama ini, aku belum pernah menemui pizza yang selezat ini. Aku, melihat potongan keeeciiil pizza itu, nikmat, lezat, kriuk, gurih dan benar-benar membangkitkan selera makanku. I mean, kau tahu, Red Tulip, bagaimana selera makanku yang selalu buruk. Well, aku bergeming dalam rasa yang entah apa namanya.

"Nohara, aru O.K?" Suara Veronica mengejutkanku. Iyeees, I'm O.K. Aku hanya sedang sangat mensyukuri, Allaah kirimkan potongan pizza ini untukku. Malam ini. Setelah setengah hari tadi menahan lapar. Jujur, aku lapar. Tepatnya menyadari kalau lapar. Jujur lagi, selama ini, aku cueeek beeebeeek dalam soal makan. Karena apa? Ada Mama. Mama pasti akan mengingatkanku untuk makan. Untuk mimik susu. Untuk makan apel merah kesukaanku. Yaaah, jujur lagi saja, aku apa ya? Masih sangat tergantung sama Mama selama ini. Tapi, kali ini. Tepatnya, sejak masuk di Apartemen LIM ini, aku merasa berbeda!

Ternyata, memperhatikan diri sendiri itu indah.

"I'm O.K, Girls. Thaaanks. So, ini punyaku? Ada yang mau lagi tidak?"

"Aku, boleh? Separuh?" Martha, dengan blak-blakan mengatakan itu dan dengan sigap kucuil sedikit bagianku itu, selebihnya kuberikan Martha.

Allaahu Akbar, indahnya. Indahnya. Nikmatnya, aku bahagia, melihat Martha tersenyum lebar dan dengan wajah berbinar menatapku. Seeenaaang!

Allaah, Allaah, Allaah. Terima kasih, sudah menghadirkan kisah indah itu, hari ini. Masya Allaah, itu super wonderfulll.

Benar, kata Mas. Benar kata Mama, Papa dan Ustadzah.

Kita, bisa belajar dengan apa saja. Sama siapa saja. Di mana saja. Bahkan, dari hal-hal kecil yang selama ini, kita abaikan!

Good, Girl! Keep learning, my self!

Tersenyumlah! Sepotong kecil pizzamu hari ini, telah mengantarkanmu pada perkuliahan kehidupan yang nyata!

Amsterdam, 30 Juli 2015

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Red Tulip,"

Posting Komentar