Kepada Bunga Bakung

Bismillaah

Kepada Bunga Bakung Semerah Hati
A poetry by Sakura Sizuoka

Assalamu'alaykum, Bakung Sayang di rumah Eyang
Apa kabarmu, Sayang?
Leiden masih dini hari, sepertiga malam terkahir tepatnya
Tiba-tiba, desir angin yang menyelinap melalui jeruji besi jendela itu mengantarkanku pada keelokan wajahmu

Semerah hati, indah mewangi harum
Aroma tubuhmu nan lembut, seketika menyeruak ke dalam samudera rindu
Seperti apa kau saat ini, Sayang?
Sedang mekar kah, atau masih tinggal bonggol dan sekian centi meter batangmu saja?

Ah, aku dengar kau sedang menjawab, "Aku sedang mekar. Dan aku pun merinduimu, Nohara! Rindu disirami dengan air sejuk olehmu. Kapan kembali ke Jogja?"
Ah, Sayang. Sungguh, jiwaku menggerimis, melelehkan embun-embun yang sedari tadi bersemayam dalam soca bening
Telah lama kuminta untuk tetap di sana, jangan beranjak meski duka dan luka membujuki
Kerinduan ini, satu-satunya hal yaang mengoyak keteguhannya bersemayam, Bakung Sayang

Bilakah, kaki ini melangkah ke sana? Ke hadapanmu dengan mangkuk-mangkuk kaca berisi air untuk kuregukkan segar dan sejuknya padamu?
Bilakah, tangan-tangan ini mengelus wajah ayumu? Menaburkan pupuk untuk menyuburkanmu?
Lalu, terenyum damai merayapi sekujur tubuhmu, mencium-cium harumnya aromamu
Aku belum tahu, Sayang! Perjalanan masih sangat panjang. Semester baru belum dimulai. Mungkin masih dalam hitungan bulan

Ah! Terlalu lama ... Apa kabar, Aster Peach? Bougenvil, Kamboja, Kenanga dan Melati? Semoga semua dalam damai dan bahagai senantiasa
Aaah, Bakung Sayang. Kau ingat? Papa sering mengajakku memotretmu saat sedang menguncup!
Bahagia rasanya, melihat Papa begitu antusias mengabadikanmu hari demi hari dalam Tanaman Hias Albumnya
Papa, sangat mencintaimu dan bunga-bunga lain di Little Garden itu!

Bunga Bakung, aku harus sudahi roncean kerinduan ini
Biar kusimpulkan dulu, agar tak mudah terurai oleh putaran masa
Aku, harus menjumpai Kekasih Sejati, Dia telah menanti
Assalamu'alaykum, Bunga Bakung Semerah Hati. I miss you and I love you. Peeeluuuk. Mumumu.

Leiden, 22 Juli 2015

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Kepada Bunga Bakung"

Posting Komentar