Red Tulip,

Bismillaah

Red Tulip ... Alhamdulillaah, masih diizinkan Allaah untuk membuka mata dengan bahagia. Napas ini, masih berhembus merdu. Degup jantung ini, syahdu. Alhamdulillaah, semua baik-baik saja. Terima kasih, Cinta, atas segala kesempatan yang Engkau berikan.

Amsterdam sunyi. Kulongok jendela dan, masya Allaah ... Temaram lampu-lampu taman dan Allaahu Akbar, kota yang indah! Dari lantai sebelas ini, semua terlihat bagai hamparan lampion. Yaaa, lampion dengan aneka ukuran dan bentuk. Ada yang bundar besar, ada yang oval sedang, ada yang bulat-bulat kecil. Berwarna-warni. Allaahu Akbar, naifnya diri ini, andai tak kagum akan pemandangan yang indah ini.

Itu, apa itu, Red Tulip? Yang di dekat gedung tinggi sebelah sana? Bangunan apa itu? Terapit dua tempat luas yang remang-remang--mungkin itu kebun, atau peternakan kuda poni--lampunya berkelap-kelip indah. Sayangnya, tak terlalu jelas warnanya. Mirip taburan bintang. Jujur, aku masih ingin memandanginya.

Penasaran, Red Tulip. Esok pagi, aku akan melihatnya lagi. Dengan teropong Papa. Tempat apa itu? Bangunan apa itu? Seindah itu di malam har

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Red Tulip,"

Posting Komentar