Kerlip Rindu

Bismillaah Kerlip Rindu A mini story by Sakura Sizuoka Kerlip Rindu. Nama yang indah bukan? Aku menyematkannya bersama lantunan doa, semoga ia menjadi gadis anggun yang keindahan budi pekertinya menerangi kegelapan seperti kerlip bintang di malam hari. Dua penggal kata itu, aku dapatkan di malam kelima kelahirannya. Saat itu, aku tengah memandangi luasnya langit yang bertabur bintang. Bulan sabit, melengkungkan senyum khasnya. "Kerlip Rindu," bisikku. Aku suka sekali dan pasti pas untuknya. Lihatlah, Dik, matanya bulat bening seperti bola kaca di angkasa. Bintang. Kerlip Rindu. Kamu juga suka kan, Dik? Kita bisa memanggilnya Rindu. Haha. Kau tahu, Dik? Kata rindu itu, kuukirkan di namanya untuk menggambarkan betapa kerinduan untukmu di hati ini, tak pernah redup, Dik. Tak pernah surut! Ia terus bercahaya! Terus menggelora! "Ya, aku akan menamainya Kerlip Rindu. Kerlip Rindu Binti Secercah Sinar!" Simpulku, sembari menyudahi kemesraan dengan langit malam. Aku, melangkah perlahan menuju rumah. Kau tahu, Dik. Sejak kau pergi, setiap malam aku di sini. Di tempat, dimana jiwa dan ragamu bertahta! The End

Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "Kerlip Rindu"

  1. Kunjungan perdana gan, salam kenal. Jangan lupa mampir gan ke blog saya

    BalasHapus
  2. @Alhusaini7lapan,
    Okeee, thaaanks.
    Insya Allaah.

    Jadi malu, gubuk ini masih berantakan :)

    BalasHapus