Kekal? Negeri Akhirat Namanya

Bismillaah

Sedih sekali rasanya, waktu tahu akun facebook-ku lenyap! Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya terjadi. Sudah sering, bahkan! Tapi, tetap saja kaget dan sakit. Sakit sekali. Mengapa begitu banyak tangan-tangan tak bertanggungjawab berbuat jahat terhadap akunku? Apa salahku?

Karena aku aktif menulis di sana? Karena tulisan-tulisanku terkemas dalam fiksi religi yang menyuarakan kebenaran? Karena puisi-puisi romansaku? Atau, karena puisi-puisiku melukiskan suara hati suciku? Lalu, apa salahnya aku dengan semua itu? Apa?

Yaa Allaah ... Penjegalan itu nyata!
Belakangan ini, aku diikuti beberap akun di inbox, grup dan halaman yang kurilis. Mereka menyerangku di sana! Tak perlu kusebutkan nama akun mereka. Jujur, sama sekali tak ingin meng-ghibah mereka. Bagaimanapun, mereka muslim dan mereka saudaraku!
Setelah beberap hari berlangsung serangan-serangan itu, yang rata-rata membenci dan menentang karya-karyaku, terjadilah ini. Akunku raib!

Dari hasil ikhtiarku untuk sign in, aku mendapat keterangan dari facebook, ada puluhan akun melaporkan akunku ke facebook. Isi laporannya, akunku palsu! Aku fiktif!

Menyakitkan sekali bukan?
Kalau pelakunya seorang saja, itu masih tidak apa-apa. Namanya juga orang. Tapi, kalau sampai berjamaah seperti ini? Apa namanya ...? Pemboikotan?

Duh! Allaahu Akbar.
Umurku belum genap delapan belas tahun dan sudah mendapat masalah seperti ini. Nyeri! Nyerinya setara dengan luka bekas operasiku kemarin. Menyakitkan! Sangat!

Yeeeaaah, buat akun lagi?
Itu mudah! Susahnya, aku masih trauma!
Deg-degan rasanya, membayangkan mendapat perlakukan yang sama. Sungguh!

Aku tidak berprasangka buruk!
Tapi, sungguh jiwa ini terluka begitu dalam!
Apa mau mereka?
Jika benar kakak-kakak itu yang melakukannya ... Sedih sekali!
Mereka terlihat shalihah.
Bahasa mereka lembut dan islami.
Qur'ani, bahkan!

Yaa Rabb, ampunilah aku dan mereka!
Bukakanlah pintu-pintu kesadaran mereka, akan kebaikan dan kebenaran. Bisikkan ke dalam hati mereka, itu salah!
Makar dan menghancurkan saudara se-iman itu dosa!
Bukankah ini berbahaya terhadap ikatan ukhuwah?
Bukankah ini bisa berakibat fatal?
Jangankan lisan dan perbuatan, diam saja kan sudah termasuk dakwah. Tolong, sadarkan mereka, Rabb.
Aamiin.

Aku tidak apa-apa.
Maksudku, sudah lebih tenang sekarang. Berserah diri seutuhnya paa Rabb. Meskipun sejujurnya, sedang memikirkan kepentingan grup. Itu tanggungjawabku.

Aku tidak bisa pergi begitu saja.
Harus berbuat sesuatu. Bismillaah.
Semoga Allaah memberikan kemudahan dan kekuatan.
Aamiin.

Yaaah, realita bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini, sangatlah benar! Jangankan facebook, raga ini saja akan kutinggalkan!

Astgahfirullaahaladhiim
Allaah, Allaah, Allaah
Jaga hati ini
Untuk tidak pernah tersemai bibit benci ....

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Kekal? Negeri Akhirat Namanya"

Posting Komentar