Suatu Malam Bersama Papa Dan Vicha

Bismillaah

---

"Papa, Okino mau menemani Vicha," kataku sambil berlari ke luar kamar. Kudengar, Papa mengikuti.

"Little Angel, sudah malam. Bobok dulu, besok menemani Vicha lagi," sergah Papa menjajariku. Malam ini, Papa bertugas menemaniku tidur. Seperti weekend-weekend yang telah berlalu. Mama, menyelesaikan semua home work-nya. Kata Papa, Mama bersekolah juga. Tapi sekolahnya di university. Hihi. Aku, masih di Play Group. Umurku sudah hampir empat tahun. Kereeen, kan?

"Nee, Papa. Okino sayyyang Vicha," aku ngotot. Hehe. Vicha itu ikan emas kesayanganku. Mama membolehkanku memelihara Vicha di dalam toples kaca. Bukan aquarium. Aku tidak suka modelnya. Berpikir, toples kaca lebih oke dan match untuk Vicha.

"Ja, Little Angel. Dit is goed." Papa mengalah. Eh. Apa Papa kalian juga selalu mengalah? Menuruti kemauan kalian meski sudah sangat lelah?

Mendengar jawaban Papa, aku jingkrak-jingkrak. Senang sekali, "Bedank je, Papa," ucapku penuh semangat. Sesampainya di ruang bawah (ruang keluarga), aku segera mendekati Vicha. Iiih, gemas! Vicah lucu sekali. Mulutnya menggemaskan. Cantiiik.

"Hello, Vicha. Assalamu'alaykum, Vicha." Sapaku sayang dan ramah. Aku berpikir, ini sudah malam tapi Vicha tidak mengantuk?

"Little Angel sudah menyapa Vicha, sekarang bobok dulu yuuuk?" Papa membujukku, sementara aku masih memeluk toples kaca Vicha. Bersemangat meski sudah sangat mengantuk. Apa kalian waktu kecil juga penuh semangat sepertiku?

"Nee, Papa. Kasihan Vicha, belum bobok. Lihat Papa, Vicha masih bermain. Lihat Papa, matanya belum tertutup. Papa, Vicha masih menyanyi ....," aku ingat, aku nyerocos terus. Duduk di kursi, merangkul toples kaca Vicha meski mataku sudah perih. Rasanya lengket.

"Ja, Little Angel. Boleh Papa bantu memeluk Vicha? Papa pangku Little Angel. Asyik tidak?" Papa menatap mataku dengan sorot matanya yang khas, teduh. Aku menurut. Menyerahkan Vicha pada Papa dan hap, duduk di pangkuannya.

Kudengar, Papa mulai menceritakan Little Angel Van Papa. Itu judul cerita karangan Papa. Tokohnya, anak seusiku.

"One day, Little Angel berjalan-jalan di taman bunga. Tangan kanannya memegang jaring kupu-kupu dan tangan kirirnya memegang sekantong permen warna-warni, M & M. Ummm, ....," sampai di sini aku tidak ingat lagi.

Papa, tidak pernah marah dan memaksaku. Yang selalu kuingat, Papa berbicara dengan sabar dan penuh cinta. I love you, Papa. Mumumumu. Peeeluuuk.

---#---

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Suatu Malam Bersama Papa Dan Vicha"

Posting Komentar