Sepercik Cat Air

Bismillaah

Sepercik Cat Air A poetry by Sakura Sizuoka

Merah menetesi kanvas polosku

Lalu, senyum manismu melengkung

Seolah menghela sorot jengah di mataku

"Mulailah melukis dari percikan merah itu!" Katamu, anggun dan senyummu melebar, tidak melengkung lagi

Kukemasi jengahku sembari menyentuhkan kuas pada tetesan merah yang kini meluncur meresap ke dalam serat kanvas

"Harusnya, tidak di sini! Aku ingin melukis pagi hari," sahutku sedikit kesal, dan kau malah terkikik, geli?

Bersungut, kuratakan dan kau tahu?

Sepertinya, itu akan menjadi pelataran surga ....

"Well, pagi hari dengan nuansa merah itu keren" katamu penuh semangat, lalu dengan usil menjambak kunciranku!

"Ummm, O.K. Dan silakan pulang, aku ingin melukisnya sendiri tanpamu dan keusilanmu itu!" Aku semakin jengkel, kanvas ini kanvas terakhir!

Berdeham kau lalu melangkah meninggalkanku di kamar

Lega, setidaknya tangan-tangan usil telah menyingkir!

Sepercik Cat Air

Itu tema yang kubuat hari ini

Haha, lihatlah, keusilanmu tetap menjadi inspirasi hangat di hatiku

Tema yang keren bukan, Sepercik Cat Air

Yakin saja, bukan hanya lukisan pagi yang akan tercipta

Namun juga cerita dan sajak

Mereka akan teruntai dalam karyaku esok hari

Dan, mungkin beberapa hari ke depan ....

Leiden, 23 Agustus 2015

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Sepercik Cat Air"

Posting Komentar