My Canvas And Sun

Bismillaah

Sun ... Ummm, matahari dan aku menyebutnya Sun. Itu, panggilan sayangku untuknya sejak umurku baru tujuh tahun. Sun.

Allright, aku ceritakan. Jadi, waktu itu, hari ketiga musim panas. Iyeees, benar. It was 2005. June. Mama dan Papa mengajakku berjemur di loteng. Tentu, itu hal yang sangat membahagiakan. Sewaktu kami sampai di sana, matahari sudah bersinar terang. Wajahnya bundar seperti nampan yang dicat dengan warna jingga dan diarsir dengan warna kuning keemasan. Haha. Jadi ingat waktu les melukis di Play Group dulu. Menyenangkan. Bermain gradasi! Dan, aku menyukai merah tulip, merah maroon, merah jambu ... Semua yang merah! Miss Chealsea, guru melukisku sampai hafal benar, warna kesukaanku. So, you can imagine laaah, lukisanku didominasi merah. Haha.

Any way, kami terdiam. Aku, terpesona. Sangat. Jujur, itu sangat indah. Mama menepuk bahuku dan mengusap-usapnya beberapa saat. Sementara Papa membaca Surat Al-Fajr, As-Syams, Add-Dhuhaa, Al-Lail dan setelah itu berbisik lembut di telinga kiriku, "Little Angel, let's say assalamu'alaykum, Sun. Wellcomeee in our hug and we love you," aku mengikuti dengan terbata. Meski Papa mengucapkannya dengan sangat pelan dan lembut tetap saja, aku harus mengikutinya dengan mengeja. Haha.

Allright, sejak saat itu lah, aku memanggilnya: Sun. Bagaimana menurut kalian? Wonderfull, right?

Aaand, nowwww, I wanna take Sun in to my painting. I'll pin up it on my canvas. Forever.

Assalamu'alaykum, Sun Wellcomeee on my canvas

Haha. Lihat, wajahnya sebundar nampan ....

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "My Canvas And Sun"

Posting Komentar