You And Me End

Marah lagi. Selalu aku yang salah. Di matanya aku selalu salah. Serba salah. Padahal dengan setulus hati aku menjaga hati dan perasaan ini untuknya. Catatan: Untuknya seorang.

"Kamu maunya apa? Aku bukan cemburu hanya mengingatkan. Jangan terlalu dekat dengan laki-laki." Katanya dengan nada kasar. Jujur, aku sakit. Sangat sakit. Siapa juga yang dekat dengan laki-laki? Jangankan dekat, berteman saja tidak. Sedih, nih selalu disalahkan.

"Aku maunya kita putus!"

"Haaa? Apaaa? Putus? Kamu anggap apa aku ini, Kirani? Seenaknya kamu mutusin aku seperti ini?"

"Yang seenaknya siapa, Mas? Mas yang selalu kasar sama aku. Mas selalu curiga! Cemburuan! Aku selalu salah di mata Mas. Terus untuk apa kita bertahan, Mas? Aku nggak kuat lagi!" Kataku berusaha untuk tegar dan kuat. Tanpa air mata.

"Oke, oke! Kita putus. You and me, end!" Katanya sengit. Lebih galak dari saat membuka pembicaraan tadi. Aku terksiap. End?

"Oke, Mas. Terimakasih." Ucapku lagi.

Angin sore berdesir lembut mengantarkan dingin. Kesunyian merambat di antara kami yang berdiri mematung di pematang sawah. Mataku masih sama dengan beberapa saat lalu, menikmati hamparan sawah nan hijau.

"Tapi, Kirani ... Bagaimana dengan Ayah?" Tanya Pandu tiba-tiba. Aku tergagap. Iya ya? Bagaimana dengan Ayah? Beliau bahkan sudah menentukan tanggal pernikahan kami.

Hikaaa.
Bingung!

The End

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "You And Me End"

Posting Komentar