Roncean Monolog

Facebook And Me

Senang sekali. Akhirnya Papa dan Mama membolehkanku menulis di facebook. Karena tujuannya untuk menulis dan belajar menulis so Mama dan Papa tetap berhak menyimpan passwordku. It's o.k. Yaaa, daripada tidak dibolehkan sama sekali.

Actually I know, Mama dan Papa bukannya over protective tapi hanya sangat menyayangiku. Dengan menyimpan password facebooku, mereka bisa mengecek pertemanan dan semua kegiatanku di sana. Mereka juga bilang, anak yang baru berumur lima belas tahun sepertiku sebenarnya belum boleh mengenal jejaring sosial. Aku sempat keberatan dan membela diri. Tapi apa dayaku selain tidak keberatan mereka tahu dan menyimpan password itu.

Parahnya, aku jatuh cinta dengan facebook. Hampir tak bisa mengendalikan diri. Entahlah ... Ternyata begitu mengasikkan. Berteman dan menjalin pertemanan dengan banyak akun itu ternyata benar-benar menyenangkan. Itu kesimpulanku.

Dalam waktu singkat aku memiliki banyak teman. Mulai dari yang masih seumuran sampai yang sudah dewasa dan berrumah tangga. So far so good. Tak ada masalah yang berarti sampai aku bertemu dengannya. Akun yang membuatku fall in love.

AKU JATUH CINTA DAN ITU TERJADI DI FACEBOOK. HELLOOO, TIDAK TAHU BAGAIMANA KALAU SAMPAI MAMA DAN PAPA TAHU INI. I'VE TO DO SOMETHING.

Aku mulai berbohong. Kebohongan sederhana pada awalnya namun menjadi kebiasaan buruk di hari-hariku selanjutnya. Aku menghapus semua pesan-pesanku di inbox. Jadi, di mata Papa dan Mama ak konsekuen dan konsisten dengan tujuan semula. Menulis.

Perasaan cintaku semakin mendalam padanya. Padahal tahu tidak? Dia pada kenyataannya sama sekali tak mencintaiku. Muncullah itu!

AKU PATAH HATI!

Berhari-hari aku tak mau makan hingga akhirnya sakit. Aku off dari faceboook dan aku pikir itu keputusan terbaik. Tanpa berpikir apakah Papa dan Mama akan secara rutin memantau akunku.

Setelah agak membaik kondisiku, Mama mengajakku jalan-jalan di Taman Sari Water Palace. Aku masih belum engeh kalau ternyata Mama akan mengatakan ini, "Sakura, that's why Papa and Mama don't permit you to joint in social media. You've broken heart."

WHAAAT? BAGAIMANA MAMA BISA TAHU?

Oooh, pasti Mama masuk ke akunku. Haduuuh, aku bahkan belum sempat menghapus percakapanku dengan Lope-lope. Hikaaa. Ini sih masalah. Bisa jadi setelah kejadian ini aku tidak boleh facebookan lagi. Hikaaa. Stupid!

Sesampainya di rumah aku on facebook. Betapa terkejutnya aku dan nyaris pingsan oleh karenanya. Mama berbalas dengannya kemarin. Lope-lope. Hikaaa.

L: Hello, Sakura

M: Hello, saya Mamanya

L: Oh, malam, Tante

M: Malam. Sejauh mana kalian berteman?

L: Hahahaha. Sebatas teman saja, Tante

M: Teman? Lalu bagaimana dengan Sakura? Dia jatuh cinta padamu

L: Ya, itu bukan urusan saya, Tante

M: Oke. Akan menjadi urusanmu kalau ternyata selama ini kamu kurang ajar padanya

Hikaaa. Sedih sekali. Bertambah perih. Hikaaa. Facebook oh facebook. Kenapa kau nakal? Pada anak seusiaku? Atau aku yang nakal? Tidak mau menurut pada aturan Mama dan Papa. Entahlah ...

The End

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Roncean Monolog"

Posting Komentar