101 Cerita Mini Bidadari Cengeng

Cimot Dalam Kenangan

Hari pertama di Yogyakarta. Aku selalu excited dengan hari pertama. Bagiku, pertama itu amazing karena dari sana aku akan tahu seberapa indahnya hari-hari selanjutnya. Itu aku loh, nggak tahu kalau yang lain.

At least, ini tidak parah. Mama dan Papa mengajakku turun dari mobil dengan bahasa cinta mereka.

"Little Angel akan jatuh cinta dengan Yogyakarya. Indah loooh." Ucap Mama penuh semangat.

"Pastinya, Mama. Papa akan mengajak Little Angel jogging setiap hari." Papa menambahkan. Aku hanya diam dalam senyuman. Bagaimanapun hanya harus pindah ke sini, kan? Jadi ya, tugasku hanya satu. Menyesuaikan diri.

Surprise. Eyang Putri dan Eyang Kakung menyambut kami dengan gembira. Satu per satu mereka memelukku, erat dan hangat. Sekilas kuperhatikan sekitar. Rumah yang besar dan megah. Taman bunganya yang indah dan saungnya ... Mau dooong, baca buku di sana. Pasti asyik. Batinku.

"Gimana, Ndhuk? Senang kan?" Tanya Eyang Putri penuh harap. Aku mengangguk pelan, membuat semua orang tergelak lega.

"Eyang, what's that?" Tanyaku sambil memperhatikan kandang mungil yang digantung di dahan pohon matoa.

"Itu hamster. Eyang ingat kamu suka hamster, makanya Eyang belikan kemarin di Taman Sari." Jawab Eyang putri sembari memberi kode kepada Papa untuk mengambilnya.

Benar saja, I fall in love dengannya. Hamster kecil yang lucu dan menyenangkan. Refleks aku menyapanya, "Hello, Cimot!"

Kontan semua tertawa senang. Jadilah hamster kecil itu kuberi nama Cimot dan aku menyayanginya. Cimot, I love you! Please, be my cute hamster yaaa?

The End

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "101 Cerita Mini Bidadari Cengeng"

Posting Komentar