Sakura

Semusim telah berlalu
Hampir bersamaan dengan berlalunya dirimu
Dari hidupku
Kini diriku terpaku dalam sempurnanya pilu

Memandangi hampa
Setangkup kenangan berkecupkan cinta
Kita berdua
Memeluknya beku di antara desah rindu

Jemariku gemetar
Memunguti butir-butir perasaan
Berserakan meninggalkan sejarah
Sakuraku begururan bersama derai air mata

Leiden, 29 Desember 2014

Postingan terkait:

3 Tanggapan untuk "Sakura"

  1. Bunga sakura memang indah, itu adalah ciptaan Tuhan Masya Allah

    BalasHapus
  2. @Atep Setiawan,
    Ma syaa Allaah ... Right, Kak :)

    BalasHapus
  3. Ca ini romantisfull, segerfull, tapi air matafull. Gakgakgak. Wis lah pokoknya keep writting wae lah Ca.

    BalasHapus