Puisi Selembar Daun Mapel

Bismillaah

Puisi Selembar Daun Mapel

A poem by Sakura Sizuoka

Wajah angkuh itu menatapiku

Nanar bola matanya bak busur panah

Meluncur, menghunjam jantungku

Aku tertunduk, terpejam!

Siapakah engkau?

Hati ini tak (lagi) mengenalimu

Apakah itu engkau?

Masa silamku yang terrenggut zaman?

Siapakah engkau?

Pun jiwa ini tak (lagi) memahamimu

Apakah itu engkau?

Seseorang yang telah merrenggut kuncupan (cintaku)?

Kau ... Merenggutnya, paksa!

Berhamburanlah kuncupan itu

Layu, mengering dan mati

Berselimut tanah kering dunia

Lalu ... Kau mengumumkan pada dunia

"Aku, hanya korban sandiwaranya!"

Siapa yang korban?

Kau, aku atau mereka yang telah mencabik-cabik segumpal daging dalam dada ini?

Masih nanar kedua bola matamu

Panas, membakar seisi batinku!

Hangus!

Angin berhembus kencang

Dan kau pun menghilang

Lenyap bersama desingan amarahnya

Aku mendongak, perlahan membuka mata

Oh, aku hanyalah selembar daun mapel

Rontok dalam genggaman musim

Berguguran ... Berjatuhan!

Terhempas ... Bumi mendekapmu

"Oooh, kuncupan (cintaku) kau benar-benar remuk!"

Yogyakarta, 2 Mei 2013

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Puisi Selembar Daun Mapel"

Posting Komentar