Menelisik Pelataran Hati

Bismillaah

Menelisik Pelataran Hati

A poem by Sakura Sizuoka

Masih kah terjaga?

Dari butiran noda

Masih kah suci?

Seperti kala pertama ada

Akan kah senantiasa terjaga?

Kudus jiwanya

Dari butiran noda

Seperti kala pertama ada

Telisikku kian merintih

Perih, bagai tersayat sembilu

Semestinya aku menjaganya

Semestinya aku merawatnya

Telisikku kian menangis

Terisak sedih, bagai hujan lebat

Semestinya aku mendengarkannya

Menuruti semua yang menjadi maunya

Telisikku kian menjerit

Berteriak hingga serak seperti debur ombak

Semestinya aku mengikutinya

Menjadikannya peta perjalanan ....

Leiden, 1 Januari 2015

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Menelisik Pelataran Hati"

Posting Komentar