Saat Malam Merengkuhku Redup

Bismillaah

Kala Malam Merengkuhku Redup

A monolog by Sakura Sizuoka

Ratusan malam, Papa, semenjak Papa menghadap Rabb dan masih sama. Selalu sama. Your Little Angel masih selalu di sini, bergelung dalam kantong tidur, saat malam-malam winter menyelimutkan dingin. Kantong tidur ini masih sama, Papa, meski sudah tidak cukup lagi untuk Okinohara bergelung. Namun, aroma khas deterjen dan parfumnya masih selalu sama. Tulip Merah.

Tiga winter yang telah berlalu, tanpa Papa menemani. Rasanya begitu hambar. Sehambar teh tawar yang tak begitu kental. Entahlah, Papa hambar itu kini menjadi getir. Getir yang menggigiti langit-langit rasa Okinohara. Rasanya ....

Kala malam merengkuh Okinohara redup dan lampu tidur tak lagi menghibur---tutupnya sudah Okinohara ganti dengan tutup kerucut bercorak kelopak sakura---Papa dan Okinohara ingin segera terbangun. Menyalakan lampu kamar dan memandangi ke luar jendela. May be, es sedang merintik, Papa. Or snow?

Aaah, Papa ... Rindu ini menggulung-gulung mesra!

Sleedorntuin, 26 Desember 2015

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Saat Malam Merengkuhku Redup"

Posting Komentar