Rabbii, Sakura Pun Merintikkan Serpihan Es

sakura-sizuoka.jpg

Bismillaah

Rabbii, Sakura Pun Merintikkan Serpihan Es

A monolog by Sakura Sizuoka

Tutur jujurmu memgukirkan bilur, "Aku rasa, aku sudah jatuh cinta padanya. Dan aku rasa, aku sudah terlanjur." Kau melupa, dia itu Kekasih Kudus-ku. Kujaga ia di dalam gumpalan Awan Putih. Tiada terjamah oleh jemari pun tiada tersorot oleh netraku. Tidakkah kau tahu? Aku menjaga kesucian hatinya dan hatiku. Hati kami.

Lalu, kau pikir, apa lagi yang bisa kulakuan selain merintikkan serpihan es? Jelmaan air mata suci dalam pelupuk jiwa. Ia, membeku. Menjadi kelambu bagi kelopak merah jambuku. Beku! "Oh ya? Ummm, apakah kau benar-benar mencintainya?" Tanyaku pada akhirnya, sebelum kau pergi dan benar-benar pergi.

Kau mengangguk, menunduk lalu kulihat tetes bening bergulir di antara kedua matamu. Jujur, aku merasa berdosa dan jauh di dasar hatiku, "Aku ikhlas."

Leiden, 30 Desember 2015

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Rabbii, Sakura Pun Merintikkan Serpihan Es"

Posting Komentar