Serial: Miss Jannah
Bismillaah ---Mogok Sekolah--- Hikaaa. Duuuh, kenapa sudah pagi sih? Eh. Astaghfirullaahaladhiim, alhamdulillaahilladzii ahyanaa ba'damaa amaatanaa wailiahinnusyuur. Thaaanks, Allaah. Tapi, ini Senin, ya? Duuuh, aku, maunya balik ke Ahad lagi atau Sabtu sore deh! "Gendhuk Honey, sudah bangun?" Iyaaa, Mama. Sudah, sejak sepuluh menit yang lalu dan mata ini masih lengket! Ngantuuuk, hikaaa. Ini sih, gara-gara nonton The Princess Diary semalam. "Iyeees, Mama," hemmm, masih pingin membuntal diri dalam selimut bucul tercinta sepanjang masa. "Oke, bagus. Kamu shalat ya, terus mandi. Habis itu, turun. Makan pagi dan berangkat sekolah. Diantar Mama ya?" Jiiiaaah, banyak bangeeet, instruksinya. Hikaaa. Begini ya di Indonesia? Maksudku, masih gelap gulita dan sudah harus berangkat ke sekolah? Hemmm. "Okeeee, Mama," bagus deh! Setidaknya, Mama sudah turun duluan. Eh, berarti tadi Mama sengaja membangunkan aku? Kan, kamar Mama di lantai bawah! Yeeeaaah, tentu saja Mama tidak mau aku terlambat! * Males! Ogah! Arinya hangat tapi selesai mandi jadi dingin. Tidak asyik kaaan? Hemmm. Kupikir di sini tidak ada hawa dingin. Eh. Maksudku, tidak seperti musim dingin di Leiden sana. Ummmm, tapi it's okelah, palingan juga hanya sekian persennya. Uuuh, kalau ini sih cenderung ke ogah sekolaahnya dibandingkan dengan dinginnya! Membolos, asyik kali ya? Wuuuiiih, bisa menonton film seharian! "Honey, sepat turun! Nanti terlambat lho!" Naaah, kan. Mama sudah mirip banget sama Eyang Putri kalau lagi gituh! "Honeeeyyy, sudah selesai kah prepare-nya?" Uuuh, iya, iya! Ini juga sudah selesai. Eh. Baru mau pakek kerudung ding! "Iyaaa, Mamaaa," "Iya, iya teruuus. Mana Honey-nyaaa?" Naaah, Mama mah gitu! Hemmmm. * "Mama, Nohara udah kenyang. Masih kenyang. Eh, what ever. Nohara langsung berangkat saja ya?" Duuuh, ternyata bagadang memberikan efek buuuruuuk. BURUK. Selain ngantuk berat, selera makanku juga hilang! LENYAP. "Lhooo, kok nggak makan? Nanti kamu sakit lho. Kan, ada upacara juga. Hayooo, makan. Sedikit saja. Mama suapi?" Duuuh, please deh Mama. Aku sudah beeesaaar. Masa harus disuapi sih? Memalukan duniaaaa! Tapi, siapa yang bisa menolak Mama? Orang aku diam saja, mulutku sudah seperti robot dan remote controll-nya. Cuilan roti yang didekatkan Mama ke bibirku, rasanya saaayaaang kalau sampai ditolak. "Hueeek, hueeek ....," yakin, aku harus muntah. Mau muntah. Eh, mual. Eh. Muntaaah! * "Nah, Honey istirahat ya? Mama telpon guru vkamu dulu, minta izin mau ke Dokter," fiiiuuuuh, legaaanyaaa. Selamat tinggal, Senin dan upacara. Selamat tinggaaal, orang-orang usil yang memanggilku Miss Cadel! Upz, kok jadi gini ya? Padahal, tadinya ... Mau membolos. Hikaaa. Mama, maafkan Nohara. Nohara berjanji, tidak akan begadang laaagiii! Hikaaa. The End
Belum ada tanggapan untuk "Serial: Miss Jannah"
Posting Komentar