Bismillaah
Salju,
Terpasung mati aku dalam mimpi itu
Seolah nyata mengikatkanku pada tiang kokoh
Lucunya, aku sama sekali tidak meronta!
Tiada takut menyentuh
Bahkan, aku merasai damai dalam pasungan itu
Damai, hingga menelusupi celah-celah kalbu
Salju,
Terkadang aku merasa aneh!
Apa yang bagi orang lain menyeramkan, so scream
Namun, bagiku begitu mendamaikan
Seolah-olah mimpi itu nyata
Aku bahagia!
Dalam gamitan dua cahaya itu
Melangkah riang menyusuri jalan setapak berumput
Tiada lelah menyinggahi raga barang sedetik pun
Tiada gundah
Tiada resah
Padahal, jujur, aku belum pernah berada di kebun bunga yang seluas itu
Salju,
Kau tahu Keukenhof?
Naaah, may be kebun bunga dalam mimpiku itu sebelas kali lipatnya
Atau lebih
Entahlah, tak berujung, tak bertepi!
Hingga matahari merekah di antara gumpalan awan cerah
Putih, seputih salju
Sempat aku berpikir
My Sun is back ....
Salju,
Yeeeaaah, kupikir itu Fatin!
Tapi, bukan kah yang sudah meninggal tidak akan pernah kembali ke dunia lagi?
Aku bergeming
Menghentikan langkah dan menengadah
Tidak silau, Salju
Padahal, setahuku, matahari di saat Dhuha itu menyilaukan bukan?
Aku menyapukan pandangan ke seluas sinarnya
Masya Allaah
Jantungku berdegup-degup tak terkendali
Salju,
Di ujung sinarnya bertahtakan Kalimat Syahadat
Aku semakin bergeming
Bisu!
Terpaku syahdu
Lalu, Twinkle Twinkle Little Star diutus Allaah untuk membangunkanku
Allaah, Allaah, Allaah
Kurasakan, dua cahaya yang sepanjang perjalanan itu menggamit langkahku masih menyentuhkan hangat!
Leiden, 24 Agustus 2015
Belum ada tanggapan untuk "Terpasung"
Posting Komentar