Bismillaah
Di Ujung Duka By Sakura Sizuoka
Alhamdulillah ... Morning comes true! Berbahagia dan penuh syukur rasanya, masih dberikan kepercayaan untuk berada di bumi-Nya. Cericip burung mencipta melodi berpadu lembut dengan semburat sinar mentari yang menembus celah-celah jendela kamar. Baru saja selesai tilawah dan Allah telah menghadiahkan pagi yang sangat indah.
"Mas, sedang apa di sana? Semoga Allah menempatkan Mas di tempat terindah. Do'aku selalu mengalir untukmu, my beloved husband" Ucapku pada bayangan diri di cermin. Seraut wajah yang penuh luka dan memar. Kecelakaan itu ... Berhasil merenggut nyawa Mas Mujab dan kedua kakiku. Lumpuh!
"Kenyataan ini sangat pahit, Mas. Baru dua bulan kita menikah dan Allah telah mengambilmu dariku..." Tak kuat melanjutkannya. Aku tersedu. Bayangan Mas Mujab kental memenuhi benakku.
***
"Positif? Allahuakbar..!" Teriakku serak. Haru, syukur dan bahagia bercampur jadi satu.
"Mas, aku hamil, Mas. Ini anak cinta kita. Benar katamu, Mas. Allah Maha Adil, Maha Cinta" Bisikku lirih pada bayangan Mas Mujab sambil mengelus lembut perutku. Sungguh, ini pagi terindahku. Meski Allah telah mengambil Mas Mujab dan kedua kakiku, namun Allah telah menggantikan semuanya dengan kehamilan ini.
Lindungilah kami, Rabb
Belum ada tanggapan untuk "Di Ujung Duka"
Posting Komentar