Serial: Jannah Family

jannah-family.jpg

Bismillaah

---Ketika Puri Rindu Toko Buku---

"Maaas," Puri merintih sakit. Sudah tiga hari ini, Puri demam, batuk dan pilek. "Huk, huk, huk! Maaas," tujuannya sih mau minta tolong diambilkan minum sama Tsun, tapi sepertinya Tsun sedang sangat sibuk dengan pekerjaannya di kamar sebelah. Kamar kosong yang sejak sepekan lalu diresmikan---oleh Puri---menjadi ruang kerja untuknya. "Maaas, help." Puri mengulanginya lagi di sela-sela batuknya yang menjadi-jadi. "Yaa Allaah," rintihnya lirih.

Tsun segera beranjak dari kursi kerjanya---deatilnya, kursi plastik yang kakinya sudah pincang---dengan hati-hati dan bergegas menuju kamar Puri---kamar mereka---tidak ingin membuat Puri menunggu lama. Apa lagi, Puri sedang sakit. Sehat pun, Tsun sebisa mungkin mengusahakan dirinya untuk selalu ada bagi Puri. Bidadari Surga-nya.

"Ya, Dik? Napa, Dik?" Tsun mendekati Puri yang masih terbatuk-batuk sambil mengusap penuh sayang perutnya. "Mau apa, Dik? Eh, belum maem ya? Hayooo, kenapa? Mau disuapi ya?" Tsun mengambil piring yang berisi setangkup roti bakar isi keju, menu sarapan kesayangan Puri.

"Huk, huk! Mas, pahit, Mas. Hik." Puri merajuk, sambil menunjuk mug bergambar Hello Kitty. "Mimik, Mas." Pintanya dengan nada melas.

"Iyaaah, mimik dulu ya? Terus Mas suapi maem." Jauh di lubuk hatinya, Tsun sungguh sedih. Duh, ya Allaah. Kasihilah istri hamba. Sudah hamil, perutnya semakin membesar, sakit lagi. Saya ndak tega ya, Allaah. Mohon, berikanlah kesembuhan dan kesehatan untuk istri hamba ya Allaah. Pintanya dalam hati. "Nah, gitu dong, Dik. Namanya Ummi keren." Ujarnya, sembari meletakkan mug Hello Kitty yang tinggal berisi setengah air putih dicampur madu. Sejak hamil, Puri suka sekali minum air putih dicampur madu. Katanya seeegaaar!

"Mas, discount ya?" Puri masih merajuk. "Maemnya nanti ya, Mas? Puri mau bobok dulu." Puri kembali bergelung dalam selimut. Katanya dingiiin.

Melihat itu, Tsun menjadi bingung. Jadi, kalau sudah begini, dirinya harus bagaimana? "Dik, maem dulu sedikit. Baru bobok. Ya, Dik?"

"Emoooh, Mas. Puri ngantuuuk," rajuknya semakin menjadi, membuat Tsun semakin kebingungan. "Ngantuuuk, hik. Tolong ambilkan Lala, Mas." Imbuhnya masih dengan nada merajuk. Lala itu boneka kesayangan Puri.

Tsun memutar badannya. Geli hatinya dibuatnya. Di depannya terdapat rak kayu yang dipebuhi puluhan boneka Puri. Hehe. Hatinya tertawa-tawa gembira. Semakin disadarinya, istrinya memang masih sangat muda. Haha.

"Ini, Dik. Maem yah, bareng Lala? Lala juga maem?" Tsun menahan tawanya. Mana bisa Lala makan? Kan boneka? "Ya, Dik? Habis itu, Mas kerja sebentar. Terus, nanti kita jalan-jalan ke toko buku. Mau ndak nih? Mumpung Mas libur nih?" Tsun terus membujuk dengan sabar. Sepenuh cinta.

"Ngaaantuuuk, Mas. Eh? Toko bukuuu? Maaauuu!" Puri mengeluarkan dirinya dari gelungan selimut sambil mendekap Lala. Batuk yang membuat dadanya sakit dan perutnya tidak nyaman pun tidak dihiraukannya lagi. "Beneran ya, Mas? Habis maem ke toko buku?" Matanya berbinar, sembari mengambil piring berisi roti bakar isi keju kesayanganya yang diangsurkan Tusn.

"Iyaaah. Tapi, Mas kerja sebentar ya? Tanggung, Dik. Kurang dikit selesai." Tsun mengecup kening Puri sepenuh cinta. "Oke, Shalihah-nya Mas? Dihabisin ya rotinya?" Tsun menatapi mata sipit bening milik Puri. Anggun nian Shalihah-nya Mas ini, batinnya. "Biar cepet sembuh, terus bisa sekolah lagi. Bisa nulis lagi. Ngajar TPA lagi. Banyaaak deeeh." Tsun mengusap lembut pipi kanan Puri.

Tanpa merajuk lagi, Puri melahab rotinya. Hatinya gembira luar biasa. Yeeeheees, jadi Mas libur? Mau ngajakin Puri ke toko buku? Yeeehees! Alhamdulillaah. "Thaaanks, Mas. Imam Honey-nya Puri." Bisiknya manja, mencipta gelora asmara di hati Tsun.

---#---

Postingan terkait:

4 Tanggapan untuk "Serial: Jannah Family"

  1. Critanya bagus mba.
    Terus berkarya . .
    Mampir ya mbak . .:)

    BalasHapus
  2. @Muhammad naelul,
    Alhamdulillaah

    In syaa Allaah :)

    Thanks

    BalasHapus
  3. nice kawan,,,...
    Lanjutkan karyamu

    BalasHapus
  4. @Roefie,
    In syaa Allaah, thaaanks:)

    BalasHapus