Saat Rabb Utuskan Kenyataan

Bismillaah

Yogyakarta, 2 Januari 2016

Kepada: Dirimu yang kuberi gelar Bidadari Surga

Di Negeri Kincir Angin

Assalamu'alaykum, Bidadari Surga

Semoga musim dinginmu menyenangkan. Dan, semoga hujan es dan rerintik salju, sanggup menghibur hatimu. Teruslah tersenyum, dan teruslah berbahagia. Usah risau menyingghati hati kudusmu. Aku yakin, kau sanggup melakukan dan menjaganya. Hatimu. Jaga ia, hingga sampai di hadapan Rabb dengan selamat dan sejahtera. Aamiin. Allaahumma aamiin.

Teriring permohonan maaf yang sedalam-dalamnya, lahir dan batin, ku beranikan diri menuliskan sepucuk surat ini untukmu. Bersama dengan lantunan doa syahdu berhias haru yang kutangkupkan dalam munajat hati, izinkan aku menyampaikan satu hal.

Bukan berarti tidak lagi cinta dan bukan berarti berkhianat. Bukan berarti mendustai hatimu nan suci pun bukan berarti mengingkari janji suci cinta kita ....

Aku sudah menikahinya, Dik.

Namanya Wardah.

Maafkan aku, Dik. Bidadari Surga. Sungguh, semua di luar kehendak dan kekuasaanku. Aku sama sekali tidak menyangka, hal ini akan terjadi. Bapak menjodohkanku dengannya ... "Terlalu lama menanti Shabrina kembali, Mujab! Sudah sekian tahun lamanya! Pokoknya, Bapak nikahkan kamu dengannya. Wardah. Gadis manis dan shalihah yang kemarin bertamu ke sini sama teman Bapak. Dia juga nggak kalah cantik. Ndak kalah pinter sama Shabrina! Buka mata hati kamu ...!"

Dan, hari itu terjadi, Dik.

Aku sakit. Sejujurnya, hatiku remuk. Selama ini, hati kita telah teruntai, seperti butiran tasbih ....

Kudoakan dirimu selalu, Bidadari Surga. Semoga kelak dijodohkan Rabb dengan yang lebih baik dariku. I love you sepanjang waktu.

Demi kebaikan bersama, kumohon, tak perlu kau membalas suratku ini ... Wassalamu'alaykum warrahmatullaahi wabaarakatuh

Dariku,

Mujab

(Yang mencintaimu sampai ujung waktu)

Catatan: Shabrina, jika aku pergi darimu, bukan berarti aku menanggalkan Jubah Cinta

Aku, Kesatria Cinta yang ingin meminangmu di surga

Kelak, kan kukecupkan untukmu, Kesejatian Cinta

Postingan terkait:

3 Tanggapan untuk "Saat Rabb Utuskan Kenyataan"