Diriku, Salju Dan Kincir Angin Dalam Sebait Asa

Bismillaah

I Miss You, Pemilik Wajah Sebening Samudera!

A monolog by Sakura Sizuoka

Sosis kalkun masih in pack,

Kupandangi dengan rasa lapar mengaduk-aduk

Ah! Mengapa ia begitu merajuk?

Sedangkan aku tak ingin makan sama sekali

Kau membuat selera makanku berpindah ke titik nol

Bertahan di sana berhari-hari lamanya

Kau tahu? Wajahmu dalam bingkai kaca dengan lengkungan senyum penuh spirit itu

Resmi menjadi penghuni lorong sepi dalam jiwaku

Kucengkeram kuat pisau dapur mungil bergagang plastik pink bergambar Oscar Oasis

Ah! Aku tak jadi menggorengnya

Sungguh, aku tidak berselera makan apa pun

Kau tahu? Aku hanya rindu padamu ....

Jujur, aku malu mengatakan ini

Tapi, tentu saja aku tidak mau mendustai hatiku sendiri

For what? Nyatanya, aku hanya rindu padamu

Engkau, yang wajahmu bertahta di sanubariku

Kutahu ... Belum saatnya menyimpanmu di sana

Apa dayaku?

Apa dosaku?

Sebab, benih cinta itu bertumbuh dan bersemi dengan sendirinya di pelataran hati

"Angkasa," Mommy menegurku, sebab kulemparkan pisau dapur itu dan aku jadi gagu

Namun, kulihat senyum bijak itu menghiasi wajah teduhnya

"Mommy," aku berusaha menetralisir suasana hatiku yang sudah mirip badai di tengah lautan

"Mommy knows," katanya dan merangkulku erat. Hangat!

"So, who is he?" Mommy menatapku lembut

Sejujurnya, aku menjadi sangat malu

"Ummm, apa Mommy juga pernah merasakannyaa? Dan, apa itu hanya untuk Daddy? Ummm, maksud Angkasa, tidak ada selain Daddy hingga akhirnya Mommy dan Daddy menikah?" Aku merasa gila!

Mommy tersenyum bijak dan mengusap kepalaku lembut, "Yes, Honey. Mommy pernah merasakannya." Mendesah berat lalu kembali tersenyum bijak, "Siapa dia?"

"I call him, Kaaak."

---#---

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Diriku, Salju Dan Kincir Angin Dalam Sebait Asa"

Posting Komentar