Bismillaah
Kepada Rembulan Malam
A poetry by Sakura Sizuoka
Assalamu'alaykum, wahai Pendar Angkasa
Apa kabarmu malam ini?
Semoga hatimu dan seisi ruangannya
Seberseri wajahmu nan anggun
Memesona semesta
Dengan cahaya yang melingkupi jiwa dan ragamu
Hei, kau harus mengerti
Setidaknya, aku terpesona!
Sungguh, terlebih, saat awan-awan kelabu menyaputimu seperti ini
Ah, kau terlihat sangat anggun
Sungguh, Maha Sempurna Pencipta-mu
Terima kasih, Rembulan Malam, telah memendarkan secercah sinar untukku
Boleh, menuliskan sesuatu?
Aku melukiskan wajahmu di sini
Lembar Salju yang terakhir
Lihat, arakan awan lembut mengipasimu
Apakah kau merasa gerah?
Sehingga mereka mengipasimu
Ah, kau tak percaya!
Dari belahan bumi ini, awan-awan itu seperti mengipasimu
Dengan sayap-sayap mungilnya nan lembut
Dan, semburat sinarmu berpendar
Menembus cakrawala
Itulah mengapa, aku menamaimu Pendar Angkas
Semoga lukisan ini akan menjadi tapak sejarah
Malam Selasa, 26 Oktober 2015
Okinohara dan Salju, mengintip wajah cantik angkasa
Dan, menjumpai Rembulan Malam tengah bermanja-manja
Assalamu'alaykum, Rembulan Malam
Detak waktu mengiringku menuju persemayaman
Izinkanlah aku merebahkan raga lelah ini
Semoga esok bersua kembali
Leiden, 26 Oktober 2015
Pendar Angkasa? Pilihan kata yang brilian! Keep writting, Ra:)
BalasHapus