Serial: Miss Jannah

Bismillaah ---Surat Kaleng--- Sekolah masih sepi. Padahal sudah 06.55 WIB. Mau tahu, salah satu faktor yang membuatku tidak betah tinggal di Yogyakarta? Faktor Molor Time! Menyebalkan! Di Leiden sana, mana ada orang terlambat? Semua dislipin dan on time! Heraaan, kenapa Mama dan Papa mau pindah di kota yang orang-orangnya berprinsip Molor time? Aneh kan? Yang jelas, nyari ribut sama aku! Eh, apa itu? Di laci mejaku? Kado? Dari siapa? *Hellooo, Cewek Jutek tapi cantik. Mau dong jadi pacarku, satu semester saja! Kan, lumayan! Banyak yang antri tuh. Jawab segera ya? Kalau tidak ya, passed!* Oh, ini sih bukan kado! Tapi, surat kaleng yang tersesat! * "Pauline, nih, surat kaleng tersesat itu. Kamu baca deeeh, menyebalkan!" Jelas aku sebal. Sejak kapan aku punya istilah pacar atau pacaran dalam kamus hidupku? Na'uudzubillaahi mindzaalik, deeeh. Biar begini, aku kan anaknya Mama dan Papa yang shalihah. Little Angel-nya Papa. Hikaaa. Belum tahu dia! "Hakakaka, Nohara, Nohara! Itu siiih, biasa kaleee. Namanya juga cowok! Lagian, kamu kan emang benaran cantik. Siapa sih cowok yang nggak mau sama kamu. Udah gitu, limited edition laaagiii. Bulenya, maksudku," Whaaat? Pauline? Seperti itu biasa? Nooo! Ini kasus dan ini harus diselesaikan. Aku tidak mau semua orang ummm maksudku cowok di sekolah ini atau di mana saja, menganggap aku ini gadis yang bisa diajak main-main dengan hukum Allaah! "Biasa? Pi, pleaseee, deh?" Aku mulai tidak sabar lagi. Sungguh! "Tapi, kayaknya aku tahu deh, pengirimnya! Yuk, Nohara, kita samperin? Dia pasti lagi nongkrong di kantim, deh! Tapi, bisa ribet urusannya!" Oh, ya harus ribet! Kalau sudah berurusan sama aku, harus ribet! Ribut kalau perlu. * "Naaah, akhirnya, luluh juga! Tos dulu dong. Kupikir susah ngedapetin cewek jutek kayak kamu? Bule lagi ....," oooh, jadi ini cowok pengirim surat kaleng itu? Benar-benar keterlaluan, niiih yaaa, lihaaat! Buuuggg! Sorry, Boy! Aku tendang kamu. Sorry juga untuk darah yang mengalir dari hidungmu. Coba, tadi kamu tidak mengucapkan kata-kata merendahkan itu! What ever, semoga kamu sadar, sikap kamu itu tidak benar! Aku, membela diriku ... Muslimah dan Islam. Itu kewajibanku! The End

Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "Serial: Miss Jannah"