Serial: Jannah Family

Bismillaah ---Salam Cinta--- Alhamdulillaah. Inilah Cinta Suci itu. Cinta yang Allaah halalkan ikatan tangkai-tangkai asmaranya. Cinta yang saling bergayut, melangkah seiring sejalan menuju Cinta Hakiki. Cinta Sang Maha Cinta. "Dik," perlahan, Tsun mendekati Puri yang sedang mencuci piring di dapur. Baru saja, mereka selesai makan malam. Betapa bahagia hati Tsun, melihat Puri yang kini sudah semakin cekatan menyelesaikan tugas rumah tangga. Padahal, sebelum menikah kemarin, Puri masih menjadi remaja yang manja dan kekanakan. Mama menceritakan semua itu padanya. Tak satu hal pun Mama tutupi dari Tsun, mengenai Puri. Semua, hanya karena Mama tak inginkan terjadi permasalahan di belakang hari. "Iya, Mas? Ada apa, Mas? Mas mau minum? Apa? Puri buatkan?" Ya Allaah, bisik hati Tsun. Betapa beruntungnya diriku, Engkau berikan Pasangan Sayap yang menyejukkan mata, menenteramkan hati. "Ndak, Dik. Mas ....," tercekat. Tsun tidak bisa berkata-kata. Hanya jemarinya yang bergerak lembut, mengelus kepala Puri. Perlahan, dikecupnya dan saat itulah merintik syahdu air bening di telaga sucinya. "Mas," Puri membalikkan badan. "Mas ... Menangis? Puri ada salah sama Mas? Puri ...?" Gugup, Puri menunduk malu dan takut. Wajahnya bersemu pucat. "Ndak, Dik. Mas, minta izin mengecupkan ridha dan doa untukmu," perlahan, Tsun mengelus pipi tembam Puri. Untuk pertama kalinya, setelah tiga puluh lima hari berlalu dari hari pernikahan, Tsun menciumnya. Dan, untuk pertama kalinya Puri tersenyum manis menerimanya. Jadilah malam itu, malam syahdu. Malam anugerah, yang oleh Tsun dinamainya Salam Cinta. Pelaminan Suci itu, kini semakin berseri oleh roncean bunga berwarna-warni. Bunga-bunga cinta yang mendamaikan hati. Hati kedua hamba Allaah yang bertakwa ... Memadu cinta! The End

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Serial: Jannah Family"

Posting Komentar