Taman Bunga Sleedorntuin

Bismillaah Red Tulip, Apa kabar Taman Bunga Sleedorntuin? Apakah, ia tengah diwarnai oleh mekaran mawar merah dan aster oranye? Bagaimana dengan kuncupan lili? Ah, aku rindu, Red Tulip Bilakah Allaah menuntun langkahku ke sana? Aku ingin muraja'ah di sana Saat senja, dimana angkasa terpeluk saga Dan ... Ada dirinya menemaniku Aku, duduk di bangku kayu itu Lalu, dirinya di sebelah sana! Bangku semen di dekat pohon kers Oh, iyaaa, apakah kers sudah memerah? Benar kah? Berguguran kah, oleh angin musim panas? Aaah, aku bertambah rindu, Red Tulip Sungguh, bilakah Allaah mengajakku ke sana? Aku, ingin menyuguhkan tea hangat kesukaannya dan kue kering? Hemmm, sudah pagi ... Apakah Sun tengah bersinar cerah? Menguntaikan sinar penuh kasih untuk kita hari ini? Senyumnya, masih kah serekah kemarin pagi? Saat aku melongoknya dari jendela kamar Red Tulip, Taman Bunga Sleedorntuin itu, bagiku Taman Surga! Kau tahu itu! Papa dan Mama (dan Fatin) sering mengajakku ke sana Kami, biasa bercerita, dan duduk-duduk santai sambil minum tea Den Haag, 2 Agustus 2015

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Taman Bunga Sleedorntuin"

Posting Komentar