Kang ... Sedang apa di sana? Maaf jika terlalu sering menulis tentang kisah suci ini.
Oca berharap Kakang tidak keberatan.
Iya, Kang.
Hanya dengan menuliskan kisah suci inilah, Oca bisa merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Begitu indah, Kang ... Sejujurnya, Oca bahkan tidak bisa menghentikan jemari ini, Kang! Dia terus berdansa mesra bersama pena.
Inilah tarian mereka, Kang ... Semoga Kakang suka!
Menyulam benang-benang cinta
Merenda jalan-jalan indah masa depan
Dengan penuh pengharapan
Kepada Rabb Sang Maha Segala
Semoga rasa ini tidak menemui kecewa di penghujung kisahnya
Menjelmakan cinta yang bertahtakan ketulusan dan keikhlasan
Agar cinta melabuh damai di abadinya kebahagiaan
Takkan terkikis meski tergulung duka nestapa
Kang ... Maaf jika tak seindah tarian pena Kakang.
Oca hanya punya ini.
Semoga meskipun sederhana, bisa menukilkan indahnya makna ya, Kang?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Telisik Cinta"
Posting Komentar