Bismillaah
Sahabatku,
In syaa Allaah, aku mengerti apa yang tengah kau rasakan kini. Rasa sakit itu, merambati hatiku jua. Tidak hanya hatimu. Kau tahu, semua itu karena aku sangat menyayangimu. Fillaah.
Oleh karenanya, izinkanlah aku meroncekan penawar luka yang menyebabkan hidupnya rasa sakit di hatimu itu. Semoga, dengan apa yang aku roncekan ini, Allaah Ta'ala berkenan menyembuhkan lukamu. Kini, mari kita berpelukan. Mari kita saling mendekap. Jangan biarkan udara merenggangkan kita. Biarkan kuserap seluruh rasa sakitmu itu. Biarkan ....
Sahabatku,
Di dunia ini, sungguh, tidak ada satu hal pun yang terjadi dengan kebetulan. Dan tidak ada satu hal pun yang terjadi begitu saja tanpa kehendak Allaah. Semua yang terjadi di dunia ini, adalah sudah menjadi pilihan dan keputusan terbaik. Terbaik di hadapan-Nya, untuk kita.
Pun luka dan rasa sakit yang kini mendera hatimu. Dan hatiku. Kita.
Semua itu, adalah kehendak terbaik Allaah. Pilihan dan keputusan Allaah yang terbaik, untukmu. Kau ingat? Luka bagimu, bisa menjadi nikmat di hadapan Allaah. Dan nikmat bagimu, bisa menjadi luka di hadapan Allaah. Hanya Allaah Yang Paham, mana yang luka dan mana yang nikmat.
Maka dari itu, Sahabatku ... Letakkan telapak tangan kananmu tepat di atas dada kirimu. Rasailah olehmu degup jantung yang Allaah detakkan. Resapilah alunan dzikir syahdu olehnya. Ikutilah, Allaah, Allaah, Allaah. Itu nikmat. Bukan luka. Bukan sakit.
Tersenyumlah, Sahabatku. Syafakillaah, untuk hatimu. Jiwamu dan hidupmu. Berbahagialah. Allaah bersamamu.
Love, Diriku yang sangat menyayangimu Fillaah
Belum ada tanggapan untuk "Dear Sahabatku,"
Posting Komentar