Masih kah Rindu?

Bismillaah

Masih kah Rindu? A poetry by Sakura Sizuoka

Pernah kah dirimu membuat secangkir tea manis? Tea celup atau tea tubruk, yang lebih kau suka? What ever, tentu semua memerlukan proses bukan? Menyeduhnya, hingga kekentalannya sesuai dengan seleramu

Haha, lalu, apa hubugannya secangkir tea manis dengan rindu? Tidak ada, Sayang! Sungguh, tidak ada! Hanya ingin mengingatkanmu pada sebuah jalan Jalan yang kau pilih untuk bisa menikmati pilihanmu itu

Ummmm, sebongkah rindu dan secangkir tea manis Bersandingan di atas dipan-dipan berkelambu kasih sayang Lihatlah, betapa untuk melahirkan rindu dan untuk menyuguhkan tea manis Kita harus menempuhi jalan, satu jalan yang membahagiakan

Maka, masih kah rindu itu hangat? Di saat angin meresapkan dingin Di saat udara menaburkan aneka warna Di saat angkasa memburai bongkahan rindumu

Akan kah semudah itu menjadi dingin? Akan kah semudah itu menjadi pahit? Akan kah semudah itu menjadi hambar? Maka, hanya dirimu yang mengerti tentang semua itu!

Masih kah rindu? Masih kah kau mengingatiku? Masih kah kau mengenangkanku? Masih kah kau bersetia?

Den Haag, 4 Agustus 2015

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Masih kah Rindu?"

Posting Komentar