Liontin Hati
Hei, assalamu'alaykum, Kak Di sini pukul 04.45 UTC Mulai hangat, oleh sinar mentari? Kepagian kah dia, Kak? Atau, Okino yang masih mabuk oleh candu mimpi semalam? Ah, terkadang, Okino begini! Maafkan Okino, Kak Hihi, menjadi super sensitif itu ternyata rumit! Kakak bisa membayangkan, bagaimana rumitnya? Hihi, masih sepagi ini, dan masih gelap gulita! Okino sudah membayangkan mentari itu bersinar cerah, Menyemburatkan bundaran sinar jingganya Haaangaaat! Musim panas ke berapa tanpa Papa, Kak? Maret 2014, Papa pulang Sekarang, Agustus 2015 Ummm, berapa putaran, Kak? Berjemur tanpa Papa, seolah Kebun Kecil menjadi hampa Tiada tawa khas penuh cinta itu berderai ceria! Tiada canda yang menggelitik jiwa Semua bahagia! Ummm, Kakak ingat? Liontin Hati Ituuu, yang Papa belikan kembar untuk kita Punya Kakak berwarna merah maroon? Lihat, Kak Punya Okino ... Merah tulip! Kakak masih menyimpannya, kan? One day, kita akan tos! Kita kenang hari itu, saat Papa menghadiahkan ini Kakak ingat? Papa sampai tersedak karena tergelak-gelak Sepertinya, Liontin Hati ini, ummm pemberian terakhir Papa ya, Kak? Itu kan, Februari akhir Di Yogyakarta, sebelum Papa terbang ke New York Yaaah, Okino ingat semuanya, Kak Any way, Kakak apa kabar? Rindu, Kak Bilakah kita bersama lagi? Meniti hari demi hari Mewarnai mimpi dan asa Rindu disisiri Kakak Rindu juga dipakaian bross sama Kakak Hihi, Okino paling tidak telaten memakai bross Kapan itu, Mama yang memakaikan Karena ada tasmi' di LIM Ummm, Kak Kita simpan baik-baik Liontin Hati Kita genggam dengan sekuat jemari Sepenuh hati Semoga dengannya, Allaah rekatkan tali kasih di antara kita Oh yaaa, Okino tidak memasangkannya dengan kalung Okino lebih suka menyimpannya sendiri di kotak mungilnya Rasanya lebih daaalaaam! @Lovely Diary For Kak Meichan in Hiroshima ---Bismillaah---
Belum ada tanggapan untuk "Liontin Hati"
Posting Komentar