Bismillaah
Selama ini, aku mengenalmu dengan baik. Sangat baik. In syaa Allaah.
Kau penyabar, dewasa, bijaksana, berwawasan luas, teguh pendirian dan satu lagi: Bersetia.
Namun, kembali lagi kepada Allaah, dan selalu aku mengembalikan segala urusan kepada Allaah. Laahaula walaaquwwata illabillaah. Semua tentang dirimu, hanya Allaah yang tahu. Sebab, jiwa dan ragaku bisa saja tertipu. Sebab, bisa aja kau adalah fatamorgana yang tampak nyata! (Maaf, menuliskan ini).
Ummmm, padahal, aku mengenalmu sebagai hamba Allaah yang baik. Bertaqwa.
Tapi, sekali lagi, Allaah lebih paham, bagaimana dirimu yang sebenarnya. Pun dalam masalah ini. Sebentar, rasanya aku tak percaya! Sungguh! Karena, beberapa menit sebelum kejadian itu, kau masih baik-baik saja padaku. Berbicara banyak hal, tentang kita. Hehe. Kau, mungkin sedang mencandaiku waktu itu. Hingga kau mengajakku melahirkan tawa di ufuk jiwa. Ah, bagaimana pun, terimakasih ya? Kau sudah membuatku tertawa bahagia!
Andai pun ternyata, hacker itu kamu! Yang menyerang akun facebook-ku itu kamu! Yang melaporkan dengan fitnah kejam itu kamu, dan semua yang kau boikot, aku ikhlas! Eh. Maaf, menggunakan tanda seru. Itu, artinya penegasan. Menegasakan, bahwa aku ikhlas. Karena apa? Allaah Yang Paham, sejatinya diriku.
Selama ini, aku menggunakan akun dengan baik. In syaa Allaah.
Belajar Menulis Silaturrahiim Berdiskusi
Tapi, jika ternyata kau serang dengan fitnah dan facebook, mempercayaimu hingga akunku diblokir, itu yaaah kembali lagi innalillaahi wainna ilaihi raji'uun. Padahal, sudah kuserahkan identitas asliku yang sama dengan nama akunku pun, ditolak! Hehe. Mungkin, facebook juga punya hilaf ya? Namanya juga jejaring buatan manusia. Eh. Bismilllaah. Terpenting bagiku, inilah aku. Hamba Allaah itu. Hamba Allaah yang tanpa tahu kesalahan yang diperbuatnya, lalu kalian serang! Kalian boikot! Alhamdulillaah. Sungguh, alhamdulillaah. Aku, berasa menjadi sangat penting yang buat kalian. Sampai-sampai, kalian harus bersusah payah mengurusiku seperti ini. Alhamdulillaah, mirip astis papan atas yang sensasional. Padahal .... Allaah Yang Paham. Allaah Yang Kuasa. Allaah Yang Punya Kehendak. Allaah, Allaah, Allaah.
Yaaah, hanya ingin menambahkan satu hal.
Kau halangi seperti apa pun aku, takkan pernah berhenti meroncekan kata demi kata, yang Allaah titipkan padaku.
Mohon maaf, menulis ini. Terima kasih, atas semuanya. Semoga Allaah, simpulkan hikmah dan ibrah atas musibah ini. Ini musibah. Semua terjadi juga atas izin Allaah. Dan, aku menerimanya sebagai pembelajaran. Mata Pelajaran Terpenting dari Maha Guru.
Allaahu Akbar
Belum ada tanggapan untuk "Jika Ternyata Kau Hacker Itu"
Posting Komentar